Friday, October 29, 2004

Yang Penting Proses...Bukan Hasilnya:)

Sore itu sepulang dari Rumah sakit aku letih sekali. Malam sebelumnya aku hrs on duty (jaga) di rumah sakit tempat ku menempuh pendidikan spesialisasiku itu. Biasanya, sepulangku dari kerja selalu bermain dengan anakku Shafiya, namun sore itu (setelah bekerja straight 36 jam non stop) aku begitu lelah sehingga disaat aku menemaninya mewarnai, aku sempat tertidur sekejap….

Aku terbangun dan mendapati Shafiya sudah tidak ada disisiku…Ketika kucari ternyata, dia ada di kamar mandi. Begitu melihatnya. Aku tercengang. Air di wastafel mengalir deras, dan membasahi bajunya. Sabun cuci botol susunya habis tertumpah dan dan 3 buah botol susunya bergelimpangan kemana-mana. Air di bak mandi yang baru aku kuras kemarin pun kotor penuh sabun.
Sekilas..akal sehatku berkata, ”apa yang ada di pikiran anakku sehingga dia berbuat seperti ini?” Namun akal sehat itu ternyata kalah dengan emosi yg memuncak karena keletihan dan kemarahan yang luar biasa. Sore itu, aku menghukum anakku dengan cubitan hingga ia menangis.

Setelah itu..aku didera perasaan bersalah, pikiran jernihku melintas lagi. “ apa yang telah kuperbuat ini..?” aku menyesal telah menghukumnya demikian rupa.
Perlahan-lahan dia kudekati dan kutanyakan dengan lembut,“ Syaffa..kenapa main air sampai bajunya basah?”
“ Kan aku mau minum susu di botol Bunda, tapi botolnya masih kotor, lalu aku cuci botolnya..pakai sabun cuci cair seperti yang Bunda sering pakai. Bunda tidur, jadi aku cuci sendiri ” katanya.
Aku sayu dan terharu mendengar jawabannya. Rupanya aku menggunakan sudut pandang yang salah. Yang kupikirkan ialah, ‘Bunda capek Nak, kenapa kamu main air dan mengotori kamar mandi seperti itu. Aduh..baju kamu basah kuyup gitu, kalau demam bagaimana??”
Padahal di pikiran anakku tentunya tidak seperti itu. Dia dalam proses belajar tentang kebersihan, ukuran dan apa saja dalam kehidupan ini. Terlalu cepat aku memvonis hanya dengan melihat baju basahnya dan kamar mandi yang berantakan.
Menyadari hal itu, aku segera memeluk anakku dan memohon maaf. Aku sangat menyesal dengan bentakan dan cubitan yang aku lakukan, hingga ia menangis ketakutan.
Astagfirullah… aku ternyata sudah terjebak pada orientasi pada hasil, kalau saja aku berorientasi pada proses, sudah tentu terjadi dialog antara aku dan anakku sebelum aku melayangkan hukuman terhadapnya.

“ Bunda minta maaf Nak, bunda marah-marah. Kalau Shafiya nanti mau Bantu Bunda cuci botol, boleh, tapi…sabunnya nggak banyak-banyak begitu dan jangan sampai mengotori bak mandi…”
terjadi dialog antara kami, tentang air, tentang sabun cuci dan pentingnya menjaga kebersihan.
Sunggguh, ternyata banyak proses belajar yang harus dihargai tanpa mengabaikan hasil dari proses belajar tersebut..

Tuesday, October 26, 2004

Kembalikan Ramadhan ku yang dulu..:(


Image Hosted by ImageShack.us

Sejak 2-3 tahun ini aku perhatikan..sudah banyak yang berubah dengan ramadhan di Indonesia.
Perasaan yang syahdu ditambah lagi dengan program TV yang mendukung seperti lentera hati (asuhan Pak Quraish Shihab), dan acara lainnya yang menghangatkan jiwa..sekarang sudah tak kutemukan lagi..
Materi ceramah di televisi umumnya itu-itu saja dari tahun ke tahun.
Kuis-kuis yang digelar pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan elementer di seputar ajaran dan peristilahan agama Islam.

Yang juga makin mencolok adalah menonjolnya peran para pelawak dalam acara-acara itu. Ajaran-ajaran agama disampaikan dengan penuh canda dan tawa - dan secara umum tak ada kaitannya dengan makna puasa itu sendiri.
Tapi anehnya...belum ada yang protes dengan terhadap gejala yang ganjil ini: agama direpresentasikan oleh para pelawak, seolah agama adalah sesuatu yang lucu atau patut didakwahkan secara kocak.

Apakah demi rating, demi banyak iklan yang masuk maka semua ini harus dihalalkan?
Bulan ramadhan dijadikan bulan bisnis dan promosi??

Tidakkah pihak-pihak yang berkepentingan dengan soal ini perlu melakukan sesuatu?
Tolong dong..kembalikan ramadhan ini sebagai bulan puasa..bulan menuju kemenangan...
Please....:((

Saturday, October 23, 2004

Shafiya di Sekolah

Heran deh sama anak2 jaman sekarang..heheheeh...ada aja yang jadi celetukan mereka. Shafiya juga gitu..nggak ketinggalan..padahal usianya belum lagi 3 tahun.
Seperti celotehannya ini:

Bunda Uci (guru Shafiya): " Shafiya..ayo gambar Winnie The Pooh nya, diwarnai ya. Badannya merah dan kausnya warna hijau"
Shafiya: *geleng-geleng kepala* " nggak mau Bunda Uci...Syaffa gak mau warnai Winnie The Pooh seperti itu..."
Bunda Uci: " Lho kenapa Nak?"
Shafiya:" kan Winnie The Pooh yang di TV bajunya merah...badannya yang kuning...*agak ngotot*
Bunda Uci:" hahaha..Ok..Ok...boleh deh...Shafiya warnai seperti itu ya"

Terus terang saya nggak mengikuti sendiri dialog diatas...karena saya sedang sibuk di Rumah sakit..saya hanya mendengar lewat laporan Eyang Putri yang bertugas mengantar Shafiya sekolah waktu itu...
Tapi..saya memandang positif aja "ke-keukeuh-an" nya mempertahankan pendapatnya. Sebab dengan begitu menunjukkan dia punya prinsip:) Tinggal gimana membentuknya aja agar prinsip itu tidak berdiri di batas yang salah kan? :)

Yang saya salut di sekolah Syaffa ini, para guru begitu menghargai pendapat murid-muridnya. Kalau ada yang nggak cocok dengan instruksi gurunya, terus di confirm dulu sama muridnya, nggak dengan semena-mena disalahkan...
Ini sangat mendidik anak untuk nggak takut melontarkan ide-idenya dan berpikiran kreatif kan??

Kalau pada mau lihat "tingkah" Shafiya disekolah..:D nih..Bunda Upload foto-fotonya..:)

Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us


Hehehe..lihat foto Syaffa dan temennya yang tertutup keranjang?? Itu trend setter nya memang si Shafiya. Jadi..satu hari pas di sekolah dia punya idea untuk mengambil keranjang mainan dan menumpahkan isinya lalu memasukkan kepalanya dalam keranjang itu dan berimajinasi menjadi "ROBOT SHAFIYA...." :D
Sambil berteriak-teriak di kelas dia berangan-angan menjadi robot Shafiya..lihat Shafiya asyik pretending jadi robot..eh..teman-temannya..ikut-ikutan...jadi deh program pengajaran di kelas kacau :D
Alhamdulillah Shafiya punya 2 ibu guru yang sabar dan senantiasa memahami jiwa anak-anak..:)
Jadi teringat bukunya Torey Hayden "Sheila-Luka hati seorang gadis kecil"...bagus banget deh buku itu..menceritakan bagaimana kesabaran dapat mengubah segalanya.
Untuk review buku itu lebih lengkap lihat deh di blognya Mas ini:)
O iya..Bunda lagi suka baca-baca buku tentang psikologi anak dan pendidikan untuk anak. Kalau ada yang bagus..tolong bilangin Bunda ya..:)








Thursday, October 21, 2004

It's our 4th wedding anniversary..:)

Image Hosted by ImageShack.us

4 tahun yang lalu……

Tak ada cincin berlian 18 karat untuk disarungkan ke jari manisku. Tak ada hidangan istimewa di restoran mewah, dalam samar-samar cahaya lilin dan tidak ada gesekan biola dan denting piano beralun-alun.
Dia tidak berlutut di depanku dengan sekuntum bunga mawar seperti dalam film-film romantic yang aku suka tonton. Dia hanya duduk disampingku.

Di beranda depan rumahku, dia memberitahu aku bahwa dia berniat tulus dan suci untuk menikahi aku dan aku merasa syahdu dan terharu…
Aku terdiam…lama..

Dia tidak menjanjikan aku apa-apa. Dia tidak janji akan memintal buih-buih ombak di laut dan mencapai bintang di langit.
Dia tidak janji akan menuruti segala permintaanku. Dia tidak janji akan setia bersamaku sampai mati.
Dia tidak janji tidak akan jadi seperti laki-laki lain. Dia tidak janji apa-apa.

Di depanku waktu itu ada seorang lelaki dewasa, yang sudah menerima aku apa adanya dan meminta aku juga menerima .
Aku terharu, dan kehilangan kata-kata.
Perlahan-lahan aku mengangguk, tanda setuju......:)
Ya Allah, limpahkanlah kepada kami cinta,
yang kau jadikan pengikat rindu
Rasulullah dengan Khadijah Al Qubro
yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali dan Fatimah Az Zahra
yang Kau jadikan penghias keluarga nabiMu yang suci.
Ya Allah..
Andai semua itu tak layak bagi kami.
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan RedhaMu.
Jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai di kala dekat
saling menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala duka
saling mengingatkan dikala bahagia, saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan
Dan saling menyempurnakan dalam peribadatan
Ya Allah
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepadaMu
dan bukti kepengikutan dan cinta kami kepada sunnah RasulMu
P/S: Bab...engkau memang tak sempurna...Demikian juga Bunda....
Tapi...marilah kita menyempurnakannya..dengan CINTA
HAPPY 4TH ANNIVERSARY......

Wednesday, October 20, 2004

Alhamdulillah.....



Image Hosted by ImageShack.us

Alhamdulillah....

Presentasi literature review :"MANAGEMENT OF GRAVES' OPHTHALMOPATHY" dah berjalan lancar...(nilai 4 out of 5--> kalau di convert dapat A lah..;) )
Thanks to:
1.Allah SWT atas bimbingan dan petunjukNya
2.Bapak--> thanks untuk supportnya:)
3.Shafiya--> terima kasih karena memahami kesibukan Bunda Nak..:)
4.Semua teman-teman yang telah medoakan....:

Jazakallah Khairan Katsira...Semoga Allah membalas jasa-jasa kalian..

Di Surabaya lagi musim mangga nih..:)
Untuk berbuka puasa sore ini..Bunda bikin Juice Mangga...hm....enak lho...Mau coba..?? :p



Tuesday, October 19, 2004

Saat Hati Telah Mati

Saat hati kita telah mati, maka bisa jadi, seberapa pun usaha kita untuk melongok ke dalamnya menjadi tak berarti.
Untuk setiap kesalahan kecil yang kita perbuat, untuk tiap detil kemaksiatan yang terlakukan baik sadar maupun tidak, untuk pemakluman terhadap menumpuknya sudah segala bentuk kebiasaan-kebiasaan buruk kita, untuk dosa besar sekalipun, bila hati ini telah mati, maka ia tak lagi bisa memberontak, bahkan untuk sedikit saja tergerak.

Mungkin dalam alam bawah sadar, kita akan bertanya,

Wahai hati, mengapa tak lagi kudapat rasakan kelezatan itu.
Getaran saat diucapkan nama-Nya.
Rasa yang merayap melebihi biasa, ketika kudengar ayat-ayat-Nya.
Atau pedih kala kuingat kembali, betapa penuh dosa diri ini.
Pula sergap rasa takut yang menjelang,
Sewaktu kusadari kobar neraka tak kan henti menyala.
Duhai hati, kian kesatkan dirimu kini?

Apakah ini saatnya engkau mati?
Duhai rindu, datanglah kembali ...

(diambil dari sini)

Segera setelah sadar saya berkata pada Bapak...

"Bab..kalau Bunda dah mulai bandel..., Bapak harus jadi orang pertama yang mengingatkan Bunda yah...Bunda Gak mau hati Bunda mati...Naudzubillah.."

Friday, October 15, 2004

Ketika rindu itu bicara

Sahabat, maukah kau mendengar aku bertutur?
Tentang sebuah persahabatan yang indah
Tentang kesetiaan yang abadi
Tentang kehidupan yang maknawi
Dan.. semua hal warna-warni

Sahabat, ijinkan aku mencuri sehelai waktumu..
Ketika aku ingin berkisah
Bukan keluh kesah..
Karena hatiku sedang haru...biru

Sahabat, bersamamu kulewati rentang elastisitas masa canda, tawa, hingar, bahagia
Lengkap mewarna pun gundah, luka, airmata dan darah telah jadi jelaga..
Ayun mengayun bergandeng tangan..
Seerat hati kita yg telah terpaut....

Dan tahukan engkau sahabatku?
Semua hal indah yang pernah kita lewati..mana mungkin abadi
Padahal aku ingin selamanya kita bisa tertawa dan bahagia

Sesungguhnya sahabatku, bukan itu intiku...
Semua yg kubagi denganmu adalah semu
Maka, maukah kau tunjukkan apa keabadian itu?

Duhai, sahabat
Kaulihatlah siapa tamu yang sudah di ujung pintu
Tersenyum malu-malu
Menunggu rengkuhan sambil tersipu-sipu

Dia adalah yang terindu
Ramadhan namanya..
Indah bukan?
Maka kemarilah..
Sambut kembangan tangannya
Sepenuh jiwa ijinkan raga dan nyawa bersatu dalam suka

Sahabatku, inilah pintu itu
Ketika apa yang indah dan abadi itu bukan maya
Kita akan bercanda dan tertawa dalam keabadian nyata
Maka letakkan Ramadhan di tengah persahabatan kita
Maka yakinlah, ini saat aku menutup cerita

Marhaban ya Ramadhan 1425 H.
Ijinkan aku untuk mendekapmu sepenuh rindu...

Source: forwarded email

*Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1425 H...
Semoga amalan ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT...Amin




Tuesday, October 12, 2004

WORLD SIGHT DAY

Image Hosted by ImageShack.us

Did you know that....
Every 5 seconds one person in our world goes blind and a child goes blind every minute...caused by:

1. Cataract
2. Refractive errors and low vision
3. Trachoma
4. Onchocerciasis
5. Childhood xerophthalmia

Please give us a helping hand to prevent avoidable blindness.
Click here
to sign up for sight to eliminate the main causes of avoidable blindness by the year 2020, in order to give all people in the world the RIGHT TO SIGHT.

Thanks for your support...:)

P/S: I am in the middle of preparing my paper presentation on October 20, 2004..

Please..wish me luck...:)

Happy Ramadhan....