"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat"
(QS: An Nahl: 112)
Negara kita, Indonesia adalah negeri yang sangat kaya sumber daya alamnya. Bahkan, saking kayanya, seolah-olah kita adalah suatu bangsa yang dimanjakan oleh Allah SWT. Kita ibarat semut yang hidup di pabrik gula atau tikus yang hidup di lumbung padi.
Namun mengapa kelaparan dan kemiskinan tersebar dimana-mana? :(
Bunda baca email dari salah seorang petugas PORTAL INFAQ yang mengatakan bahwa di daerah dusun Bagu Lombok Tengah, terdapat sebuah keluarga dengan ayah yang berprofesi sebagai buruh tani, dengan 2 anak yang semuanya menderita gizi buruk:(
Masya Allah...anak usia 12 tahun itu, berat badannya hanya 17 kg ! dan tidak bisa duduk dengan tegak melainkan kita harus memeganginya...
Belum lagi kasus gizi buruk lain di daerah Lombok Timur, Dompu dan bahkan Mataram yang merupakan ibukota propinsi..:(
Sementara sebagian dari kita gemar menghambur-hamburkan harta dan bergaya hidup mewah. Baru-baru ini terdengar kabar anggota DPR yang tanpa berat hati menaikkan sendiri tunjangan operasionalnya hingga 10 juta rupiah, dan plus kenaikan gaji 15% sehingga total gaji mereka mencapai 50 juta rupiah !
Coba bandingkan dengan standard Upah Minimum yang cuma sekitar 700 ribu per bulan..:(
Kadang diri ini merasa begitu berat untuk sekedar mengeluarkan infaq untuk membantu sesama :((
Rp.50.000 terasa begitu ringan untuk dibelanjakan saat kita berjalan-jalan di Mall, namun terasa sangat banyak apabila kita diminta untuk mengeluarkannya sebagai infaq untuk saudara-saudara kita sendiri...
Kalau seperti ini.....pertanyaannya adalah..
"Apakah masih pantas bagi kita untuk mencium harumnya bau Syurga??"
No comments:
Post a Comment