Saturday, January 28, 2006

Nikmat Tuhan kamu manakah yang engkau dustakan?

Saat itu kami aku, Bapak dan Shafiya sedang berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Kami baru saja pulang dari menikmati semangkuk soto lamongan Cak Har *slruup* yang terkenal itu..:)


Tepat di traffic light menuju ke arah Margorejo, mobil berhenti karena traffic light menunjukkan warna merah. Aku melayangkan pandangan ke seberang jalan. Nampak olehku sosok ibu pengemis dan anaknya yang sedang mesra bersenda gurau. Si anak rupanya haus dan alhamdulillah saat itu sang ibu ada rezeki utk membelikan sekantung plastik es teh bagi si anak.

Dengan penuh rasa kasih sayang kantung plastik es teh itu dibuka dari ikatannya dan diminumkan ke si anak dengan menggunakan sedotan (straw). Tampak si anak sangat menikmatinya..kehausan barangkali…

Setelah si anak puas, ibu itu pun mencicipi es teh itu sedikit dan ternyata…walaupun es teh itu hanya bersisa sangat sedikit..mungkin hanya satu tegukan lagi sisanya…Ibu itu tetap menyimpan sisa itu dengan hati2 dengan mengikat kembali kantung plastik es teh itu..

Subhanallah…betapa orang seperti mereka sangat menghargai dan mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada mereka serta menjaganya dengan sangat hati-hati..

Dadaku terasa sesak, bersamaan dengan itu air mata mulai menetes…

Teringat akan percakapanku dengan Syaffa di depot soto itu..Nak..udah deh..ice tea-nya nggak usah dihabiskan..ayo..cepetan..Bapak sudah menunggu di mobil..

Betapa bodohnya aku yang malah mengajarkan anakku utk berbuat suatu hal yang mubazir yang mencerminkan rasa tidak bersyukur padaNya…Astagfirullah hal Adhim…

Bagi orang lain, peristiwa ini mungkin bukan sesuatu yang menarik untuk diceritakan. Tapi saya memaknainya lain. Alhamdulillah..Allah memberi saya petunjuk untuk selalu mensyukuri nikmatNya dalam ketaatan kepadaNya.


Syukur Alhamdulillah..Ibu pengemis itu telah mengajarkan kepada saya cara untuk menghargai nikmatNya.

Fabiayyi aalaa rabbikumaa tukadzdzibaan?
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang engkau dustakan?

Pertanyaan retoris ini membuat saya tertunduk malu tiap kali mendengarnya.
Betapa tidak…saya sering kali iri dengan nikmat yang ada pada orang lain.
Saya memang tidak pernah sampai dalam tahap merasa dengki dan menginginkan agar nikmat orang lain itu hilang. Naudzubillah min Dzalik..
Tapi rasa iri saya membawa saya menjadi orang yang kufur nikmat.

Padahal Allah selalu baik kepada saya. Dalam study dan career insya Allah saya selalu lancar. Ketika saya berdoa agar mendapat pendamping hidup yang sholeh, Allah dengan cepat mengabulkan permintaan saya.
Ketika saya berdoa agar dikarunai anak yang menyejukkan pandangan orang tuanya, Allah dengan berbaik hati mengabulkan permohonan saya itu..
Namun..dari banyak nikmat yang ada, sedikit sekali saya mampu menyentuhkan dahi bersujud pada Allah untuk menyampaikan rasa terima kasih saya..

Nikmat ..begitu banyak yang saya lewatkan tanpa mensyukurinya....:(

Ya Allah..janganlah golongkan saya menjadi orang-orang yang merugi karena kufur terhadap nikmatMu…


(Tuhan) yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia, mengajarnya opandai berbicara. Mtahari dan bukan beredar menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohohn-pohonan keduanya tunduk kepadanYa. Dan Allah meninggikan langit dan Dia melektakkan nerada keadilan. Supaya kamu jangan melampui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan jangan kamu mengurangi neraca itu. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluknya, di bumi itu ada buah-buahan dan pohon klurma yang mempunyai kelopak mayang.Dan biji-bijian yang berkulit dan bungan-bungan yang harum baunya. Maka nikamat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?


(Surat Ar Rahman: 1-13)

Saturday, January 21, 2006

SHAFIYA OH SHAFIYA 3

Setting: Di kamar menjelang jam tidur Shafiya

Shafiya: " Bunda, tadi kata Yang-Ti, bulan July nanti Om Tomo menikah"

Bunda: " Iya Nak...betul."

Shafiya: " Terus habis Om Tomo menikah, yang menikah lagi siapa?"

Bunda: " Oh..Insha Allah ya Om Fadil...setelah itu...mungkin Om Budi."

Shafiya: " Hm...kalau aku menikahnya sama siapa ya Bun??"

Bunda: *Jreng jeng jeng....* " Hm...Syaffa nanti insha Allah akan menikah dengan seorang lelaki yang sholeh"

Shafiya: " Gimana Bun nanti Syaffa menikahnya???

Bunda: " Hm...begini, nanti insha Allah sekitar 20 tahun lagi...ada seorang lelaki muslim yang sholeh datang ke Bapak dan bicara dengan Bapak bahwa dia ingin menikah dengan Syaffa. Lalu Bapak akan menilai lelaki itu tadi, mengenai shalat lima waktu-nya, mengajinya, puasa dan ibadahnya yang lain. Juga Bapak akan menilai apakah lelaki itu sudah punya kemampuan untuk menikah. Kalau semuanya baik, Bapak akan shalat istikharah supaya diberi pentunjuk oleh Allah apa lelaki itu baik untuk Syaffa atau tidak..."

Shafiya : *rada mikir* " Hm...nggak mau ah Bun..."

Bunda: " Lho....nggak mau apanya Nak???"

Shafiya: " Itu....menikahnya....Syaffa mau menikahnya ama adik Salsa aja deh....!"

Bunda: *senyum senyum*

Hihihihi..ada aja si Syaffa...Adik Salsa itu adalah sepupunya Syaffa. Usianya hampir sebaya.

Ini nih fotonya Adik Salsa (yang pakai rok merah ya!!) Oya, nama lengkapnya FATIMAH AZIZAH SALSABILA



Friday, January 20, 2006

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat"

(QS: An Nahl: 112)
Negara kita, Indonesia adalah negeri yang sangat kaya sumber daya alamnya. Bahkan, saking kayanya, seolah-olah kita adalah suatu bangsa yang dimanjakan oleh Allah SWT. Kita ibarat semut yang hidup di pabrik gula atau tikus yang hidup di lumbung padi.
Namun mengapa kelaparan dan kemiskinan tersebar dimana-mana? :(
Bunda baca email dari salah seorang petugas PORTAL INFAQ yang mengatakan bahwa di daerah dusun Bagu Lombok Tengah, terdapat sebuah keluarga dengan ayah yang berprofesi sebagai buruh tani, dengan 2 anak yang semuanya menderita gizi buruk:(
Masya Allah...anak usia 12 tahun itu, berat badannya hanya 17 kg ! dan tidak bisa duduk dengan tegak melainkan kita harus memeganginya...
Belum lagi kasus gizi buruk lain di daerah Lombok Timur, Dompu dan bahkan Mataram yang merupakan ibukota propinsi..:(
Sementara sebagian dari kita gemar menghambur-hamburkan harta dan bergaya hidup mewah. Baru-baru ini terdengar kabar anggota DPR yang tanpa berat hati menaikkan sendiri tunjangan operasionalnya hingga 10 juta rupiah, dan plus kenaikan gaji 15% sehingga total gaji mereka mencapai 50 juta rupiah !
Coba bandingkan dengan standard Upah Minimum yang cuma sekitar 700 ribu per bulan..:(
Kadang diri ini merasa begitu berat untuk sekedar mengeluarkan infaq untuk membantu sesama :((
Rp.50.000 terasa begitu ringan untuk dibelanjakan saat kita berjalan-jalan di Mall, namun terasa sangat banyak apabila kita diminta untuk mengeluarkannya sebagai infaq untuk saudara-saudara kita sendiri...
Kalau seperti ini.....pertanyaannya adalah..
"Apakah masih pantas bagi kita untuk mencium harumnya bau Syurga??"

Friday, January 13, 2006

SHAFIYA OH SHAFIYA 2

Di Kereta Api Turangga menuju ke Bandung..:)

Enjoy Shafiya's act and expression !!!



Monday, January 09, 2006

SELAMAT HARI IDUL ADHA

Rasulullah s.a.w. bersabda "Sebaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya"

(H.R. Tirmizi, Ibnu Majah)

Selamat Hari Idul Adha..semoga ibadah qurban kita kali ini membawa kita untuk lepas dari belenggu-belenggu yang dapat melalaikan kita daripadaNya. Semoga kita tetap menempatkan cinta pada Allah diatas segalanya. Amin..

Ya Allah....Terimalah Qurban kami ini...Qurban ini dariMu dan untukMu...

Friday, January 06, 2006

Tertarik setelah baca comment Yanti untuk entry dibawah.
Setelah browsing ketemu deh cara2 pendaftaran sertifikasi HALAL MUI di web ini
Bagi yang punya usaha makanan, coba deh daftarkan untuk dapat HALAL certified dari MUI :)

Ikutilah jejak BREAD TALK yang pengunjungnya jadi membludak setelah sudah mendapatkan sertifikasi HALAL dari MUI..:) Insha Allah kalau rejeki barakah kan emang begitu ya :)

Thursday, January 05, 2006

ADA BATU DI BALIK CHAR KWAY TEOW..

Tanggal 1 Januari kemarin, sepulang dari rumahnya Eyang Hari, Bapak, Bunda dan Shafiya jalan-jalan ke Tunjungan Plaza. Rencananya sih pingin lihat-lihat baju untuk Shafiya. Duh..perkembangan badannya yang pesat membuat baju-baju yg baru dibeli jadi nggak cukup dalam hitungan bulan loh...! Hihihiy..

Abis muter-muter kesana kemari, kami memutuskan untuk makan siang ala Malaysia di Penang Village di dekat SOGO Tunjungan Plaza. Wah..Bapak yang baru aja bulan July lalu pergi ke Penang tentu aja bersemangat untuk mengenalkan makanan penang ke kami.

Restonya sih cukup menarik. Suasananya cukup cozy. Pelayanannya ramah. Bapak pesan Char Kway Teow (semacam Kwetiaw kalo disini), Bunda makan nasi Kandar dan Shafiya seperti biasa Penang fried rice, yang seperti nasi goreng biasa lah yang ada ayam gorengnya dan telur mata sapi.

Well..it starts well until......"....BLETAK.....ADUH !!!!!..." Bapak menyeringai kesakitan sambil melepeh sesuatu dari mulutnya.

Guess what saudara-saudara !!!!!! Ternyata..Ada batu berdiameter 1 cm di makanannya Bapak! dan oleh karena gigi Bapak kuat (hahahah) batu itu terbelah menjadi tiga !!!!
Ini gambar batunya, klik untuk memperbesar ya..






Duuuh..gimana sih..!!! Kok ada batu sih di dalam makanan !! kan bahaya banget!!!
Gimana kalau batu itu masuk ke pencernaan dan melukai usus dan lambung bapak !!!

Langsung Bapak dan Bunda panggil pegawainya dan tunjukkan batu2 itu, sambil meminta sang koki (chef) keluar menemui kami untuk meminta penjelasannya.
Tapi apa yang terjadi??? Sang chef tidak berkenan menemui kami dengan alasan SIBUK !

K* R*NG *J*R !!

Udah di tanya baik-baik, dimintai penjelasan baik baik malah jawabannya SIBUK !
Padahal chef di resto itu pasti lebih dari satu.

Bapak langsung minta pemilik franchise menghadap Bapak saat itu juga, tapi menurut pegawainya beliaunya lagi nggak ditempat.

Walhasil, keesokan harinya Pak Darma pemilik franchise PENANG VILLAGE itu baru datang ke rumah dan teteup bersikeras bahwa yang kami bilang batu itu adalah EBI yang mengeras..

Duuh..mana mungkin kan???? Sekeras-kerasnya EBI..pasti hancurlah kalau dimasak di api dan tergigit pulak...Lagian..waktu Bunda jatuhkan batu-batu itu di piring, bunyinya berdenting ! Kalau EBI mana mungkin kayak gitu?

Akhirnya Bapak dengan santai aja bilang.." Kalau begitu gampang aja Pak, kita bawa aja batu ini ke polisi untuk di check di Laboratorium Forensik nya. Untuk tahu ini batu apa EBI"

Denger kayak gitu, keder juga tuh Bapak Darma. Dan akhirnya mengakui kalau memang itu adalah batu dan meminta maaf.

OK..appologize accepted...

Bapak juga menanyakan ke Pak Darma pemilik PENANG VILLAGE itu, apa makanan di restonya sudah dapat sertifikasi MUI.
Astagfirullah...ternyata belum...!! Alasannya pengurusan sertifikasi MUI susah...

Ah..masak sih ngurusnya susah...:-((

Yang lebih serem lagi..beliau TIDAK MENJAMIN bahwa semua bahan yang dikelola di PENANG VILLAGE adalah HALAL....Astagfirullah..

Kami bertekad untuk tidak lagi makan di tempat itu lagi :-(

Sedih ya..di Indonesia yang mayoritas muslim, cari tempat makan HALAL aja susah banget :-((

Jadi..hati-hati ya..temans...kalau muslim jangan makan di PENANG VILLAGE !!!
Pemiliknya aja TIDAK BERANI menjamin makanan mereka HALAL walau tak ada lauk yang mengandung BABI nya...