Thursday, May 13, 2010

Few things happened in Keluarga Zulkarnain

Wow..wow..wow....We're Back!

Hehheehehe. Bulan Mei ini banyak sekali yang mesti di ceritakan nih, mulai dari yang mana dulu ya?

OK

1. Alhamdulillah di Bulan Mei ini..bayi kami Rayyan Sajjad Zulkarnain diwisuda menjadi Sarjana ASI :) Waks..jadi Rayyan Sajjad Zulkarnain,S-ASI dong:) Qiqiqiqiqiiq. Tepatnya tanggal 9 Mei, Rayyan memasuki usia 6 bulan dan mulai dong makan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).
Bunda memang sudah siapin Gasol Beras Merah Wangi untuk MP ASI pertamanya Rayyan.

Mungkin karena Rayyan udah biasa minum ASI-Perah pakai sendok, jadi..gak ada kendala deh untuk mamam MP ASInya. Cuma memang Bunda bikin enceerrr banget sesuai konsistensi ASI.
Suapan pertama yang kasih si Ompung Mora. Haaaaap...nyam nyam...lancar banget deh. Tapi dikiiit dulu aja. Cukup 5 gram Gasol ( 1 sendok teh munjung) di masak dengan 50 ml air dan dicampur lagi dengan ASI perah.

Untuk MP ASInya ini sesuai dengan saran di Milis MPASIRUMAHAN, kita ikutan aturan 4 hari..jadi dicobain 1 macam makanan dulu selama 4 hari. Dilihat ada reaksi alergi apa nggak.
Sementara ini Rayyan sudah bisa maem gasol beras merah, pisang ambon dan pepaya. Yummy!

2. Kakak Shafiya bulan Mei ini ada Business Day di sekolahnya. Awalnya dia bingung mau jual apa, akhirnya diputuskan jualan Konyaku Jelly dengan isian Nata de coco :)
Bunda bikinin Jelly dan Shafiya mengatur dalam plastik mika. Terus dia bikin papan jualan..bertuliskan " Jelly Nata De Coco Rp.2000"
Ternyata kamu jual seharga Rp 2000 toh Nak? OK lah kalau begitu. Totally ada 20 plastik mika berisi 4-5 jelly. Terus juga ada lolipop, yang dijual Rp.1000 oleh Shafiya :)

Pas dijemput pulang..ternyata...laries manies....semua lakuuu. Alhamdulillah. Pulang bawa duit Rp.50.000 dan dimasukkan ke tabungannya. Katanya buat tambahan ongkos kalau mau Umroh nanti..Amiiin Nak...semoga Allah berkenan memanggil kita lagi yah buat berkunjung ke Baitullah.

Bulan Mei ini juga Shafiya melanjutkan les renangnya yang sempet vakum, gara2 cari pelatih perempuan dan kolam renang yang khusus muslimah. Alhamdulillah sekarang sudah ada di Surabaya yaitu di Al Hikmah Sports Centre. Mudah2an cepet bisa ya Nak renangnya. Jadi entar kalau kita pergi renang, Syaffa dah bisa renang sendiri.

Foto MP ASI Rayyan dan Business Day Shafiya menyusul yaaaa

Sunday, May 09, 2010

Rayyan Sajjad Zulkarnain,S.ASI

Repost dari tulisan saya di web TheUrbanMama

http://theurbanmama.com/our-stories/118/asi-eksklusif-untuk-baby-rayyan.html

Menyusui bayi bagi saya adalah impian. Anak pertama saya, Shafiya, hanya berkesempatan menikmati ASI selama 2 bulan pertama, itu pun karena pada saat itu adalah fase kegelapan. Takut ASI kurang, stress berat badan bayi tidak naik, dan terlebih lagi, saat itu memang stress karena suami sudah pergi terlebih dulu ke Brisbane untuk mengambil master of Clinical Pharmacy di UQ pada saat Shafiya usia 13 hari! Yah, lengkap deh kegagalan ASI eksklusifnya.
Dalam hati sejak saat itu saya berniat, jika diberi amanah lagi oleh Allah, maka saya harus mengusahakan untuk menyusui secara eksklusif walaupun saya bekerja.

Di mulai dari saat kehamilan, saya sudah banyak belajar tentang ASI via milis asiforbaby juga buku Jack Newmann dan menjadi member Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Banyak berdiskusi dengan teman-teman sesama ibu menyusui dan konsultan laktasi makin menambah pengetahuan dan semangat untuk ASI Eksklusif.

Pada saat melahirkan, alhamdulilah saya diberi kesempatan untuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD) oleh dokter obgyn saya yang sangat pro ASI. Baru 1 jam setelah melahirkan, baby sudah diperkenankan rooming in dan langsung belajar menyusui dan bisa! Alhamdulillah.
Demikian pula para suster di Rumah Sakit tersebut, semuanya mendukung keinginan saya untuk ASI eksklusif. Sampai-sampai ketika baby Rayyan harus disinar karena agak kuning. Setiap baby Rayyan menangis, saya selalu dipanggil untuk menyusui.

Suami, orang tua, dan mertua semuanya sangat mendukung untuk ASI eksklusif walaupun Bapak pada awalnya selalu bertanya kenapa tidak pakai susu kaleng dan menyarankan beberapa merk susu formula yang menurut beliau bagus. Saya hanya menanggapi dengan mengatakan, "Alhamdulillah ASI masih cukup."

Belum tiga bulan cuti, karena urusan kerja, saya harus masuk lebih awal. Kurang lebih 3 minggu lebih awal daripada jadwal seharusnya. Hati berdebar membayangkan baby Rayyan harus menikmati ASI perahan dari cangkir dan sendok dengan disuapi oleh Eyang Putrinya. Tapi minum ASIP melalui cangkir dan sendok pun sekarang sudah tidak lagi menjadi masalah.

Cobaan pun datang lagi ketika freezer khusus ASI perah mendadak rusak padahal didalamnya telah tersimpan 50 botol ASI Perah. Sebagian diantaranya cair. Namun suami tetap membesarkan hati, agar bersemangat memerah. Suami sigap memindahkan ASI Perah ke freezer kulkas dan 80 persen terselamatkan.

Bekerja sebagai dosen sekaligus dokter spesialis mata membuat jam kerja saya cukup panjang. Setelah di RSU dan Fakultas Kedokteran jam 8 sampai jam 14, siang ataupun sore hari masih dilanjut dengan pelayanan di Surabaya Eye Clinic, sehingga praktis baby Rayyan akan banyak mengonsumsi ASI perah.
Namun tekad saya untuk tetap memberikan tetesan yang sangat berharga itu terus membara. Beberapa bulan sudah saya dan baby Rayyan menjalani ini. Terkadang ketika diperah ASI keluar lancar, terkadang sedikit sekali. Namun tetes demi tetes tetap saya kumpulkan dengan penuh cinta. Rasa bahagia terpancar ketika baby Rayyan segera mendekap ke dada saya untuk minta disusui setiap saya pulang kerja adalah sesuatu yang tak dapat digantikan dengan apapun.

Sudah 6 bulan Baby Rayyan dan saya bekerja sama untuk memberikan ASI eksklusif. Bagi ibu-ibu menyusui yang lain, mungkin ini hal biasa namun tidak bagi saya.

Anakku,
Bila bunda boleh memilih
Apakah bunda berdada indah,
Atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka bunda memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu bunda telah membekali hidupmu
Dengan tetesan-tetesan dan tegukan-tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada bunda dalam kantuk bunda,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak akan pernah bisa rasakan
(Ratih Sang)

Saturday, May 08, 2010

Panduan Penyimpanan ASI PERAH

Panduan Menyimpan ASI

ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk
memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya.
ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan
kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan
memiliki kualitas yang baik/

Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para
ibu yang:

§ Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (*full-term
babies)*

§ Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk
keperluan di RS)

§ Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa

§ Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah
dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.

§ Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat
ASI itu diperah atau dipompa.

*Panduan Menyimpan ASI*
Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi
sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya
disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa
dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer. *ASI bisa
disimpan:* § Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam
lamanya §
Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang
dari kulkas) sampai 8 hari lamanya § Di dalam freezer (dengan suhu
bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai
2 minggu
Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup
terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering
pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.

Di dalam
freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya Tempat
untuk menyimpan ASI

ASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:

- Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang
terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
- Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.

Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.

*Bagiamana cara menghangatkan ASI?*

Rendam atau aliri botol dengan air panas.

ASI jangan dipanaskan sampai mendidih

Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara
perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang
cair.

Dilarang menggunakan *microwave* dalam menghangatkan ASI.

*ASI beku yang telah dicairkan*

Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai
24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui
dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya
untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah
hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi
mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.

Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk
melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull
1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri
dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang
telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994,
menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI
memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau
dipompa.

Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League