Sunday, June 29, 2008

UMRAH JUMADIL AWAL ESQ TOUR- part 3

Pheeww..Alhamdulillah. Diberi kesempatan lagi untuk melanjutkan cerita Umroh kami.

Hari ke-6 (Makkah) 17 Mei 2008

Seperti biasa sekitar pukul 3.30 kami sudah bangun untuk bersiap shalat tahajud di Masjidil Haram. Setelah tahajud, dilanjutkan menunggu waktu shalat subuh sekitar pukul 05.00.

Setelah shalat subuh, kembali ke hotel Le Meridien untuk sarapan pagi. Alhamdulillah, sarapan pagi di Le Meridien Makkah ini jenisnya international food. Jadi kami berkesempatan mencicipi masakan Arab dan Mesir, seperti Sup Krim Kacang Hijau, terus ada cocolan sambal dari Mesir yang Bunda lupa namanya tapi wueennaak. Juga ada bermacam-macam roti arab. Yummy!
Hihihihi....adik Abrar juga mencicipi solid foodnya yang pertama yaitu cream soup. Lahap lho..!

Seperti biasa, setelah sarapan, kami istirahat dan mempersiapkan diri untuk shalat dhuhur dan dilanjut ashar. Beberapa peserta Umroh thawaf sunnah sesudah ashar hari ini, tapi mengingat kami mengajak Syaffa yang masih kecil (FYI: Syaffa pas thawaf itu kan gak mau digendong..akibatnya dia yang tingginya masih seperutnya orang dewasa..jadi gerah banget terhimpit himpit..hihihi.) jadi kami pilih thawaf sunnah pas waktu sesudah subuh.

Setelah ashar kami mendapatkan kupasan Star Principle lagi dari team ESQ dan trainer Fadli yang alhamdulillah sangat bermanfaat. Kemudian kami shalat maghrib dan dilanjutkan isya. Lalu istirahat.

Hari ke-7 (18 Mei 2008)

Hari ini ibadah shalat sunnah dan wajib terpaksa Bunda laksanakan di kamar hotel bersama Syaffa..*sediiiiiih* karena Syaffa terserang demam tinggi. Bapak saja yang berkesempatan ke Masjidil Haram. Syaffa lemes banget dan panas banget badannya. Makan pun terpaksa dilakukan di kamar. Bunda juga gak bisa ikut pemaknaan strategic collaboration dari team ESQ dan trainer. Tapi nggak apa-apa yang penting Syaffa sehat.

Rupa-rupanya Syaffa terkena radang tenggorokan yang berat, setelah tertular oleh Bapak dan Bunda. Tapi..Alhamdulillah..ibadah Umroh sudah dijalankan. Namun tetap saja sangatt sedih merasakan tidak dapat shalat di masjidil haram yang jaraknya tidak sampai 100 m dari kamar hotel. Tapi Bunda yakin, sebab Syaffa kan juga amanah Allah yang harus dijaga.

Setelah shalat Ashar, kondisi Syaffa nampak lebih baik. Jadi kami putuskan mengajak Syaffa mengikuti city tour kota Makkah yang diadakan oleh ESQ. Jadi kami mengunjungi Jabal Nur, Jabal Tsur, Mina dan Muzdalifah.

Di bis Syaffa nampak baik-baik saja walau agak lemas..namun..menjelang ke Jabal Tsur kok makin panas badannya. Rupa-rupanya demam datang lagi. Langsung dibalut jaket dan minum obat penurun demamnya.

Akhirnya kami pun sampai di Arafah. Di tempat ini pihak ESQ mengadakan "RENUNGAN ARAFAH". Jadi ketika kami tiba, sudah waktunya untuk shalat Maghrib.
Terus terang..hati ini sempat ragu ketika turun dari Bus melihat angin kencang sekali.
" Bagaimana ini..turun dari Bus apa nggak?"
" Kalau turun..bagaimana kondisi Syaffa yang masih demam tinggi?"

Tapi..mengingat niat Bunda dan Bapak ke Arafah mengikuti renungan Arafah adalah untuk mendekatkan diri pada Allah dengan mengunjungi langsung tempat-tempat bersejarah itu, maka..Bunda dan Bapak sepakat turun dari Bis bersama Syaffa dan bergabung dengan para jamaah lain yang mulai shalat maghrib.

Syaffa kami dudukkan di karpet tebal (bergabung dengan jamaah lain) dengan berbalut jaket dan selimut yang memang Bunda bawa dari hotel. Dia nampak nyaman. Kami pun shalat maghrib berjamaah dan segera setelah itu mendengarkan RENUNGAN ARAFAH yang dibawakan oleh trainer Pak Fadli.

Subhanallah..Astagfirullah..betapa diri ini kerdil di hadapanMu ya Allah...Renungan kali ini sekali lagi mampu membuat diri ini tersentak. Ampuni hamba2Mu ini ya Allah.

Syaffa nampak tenang, bermain dengan Abdil. Hati Bunda yang semula ragu untuk turun dari Bus karena Syaffa, menjadi pasrah dan iklas karena memang niatnya ke Arafah ialah mengikuti RENUNGAN ARAFAH untuk mendekatkan diri pada Allah.


Ternyata kepasrahan dan Keikhlasan itu berbuah manis. Demam syaffa yang semula tinggi dan tidak mempan diberi obat, lama-kelamaan menjadi reda. Dan dia ceria lagi seperti semula. Sudah berceloteh dengan Tante Nita seperti biasanya. Alhamdulillah ya Allah...sekali lagi air mata ini bergulir mengingat kebesaranMu.

Hanya saja Syaffa masih belum mau makan, padahal makannya yang disediakan ESQ tour ini enak sekali lho. Namanya Nasi MANDI. Ada yang kambing..ada yang ayam. Disajikan di nampah besar dan dimakan bersama-sama (1 nampah 10 orang). Seru...Asyik dan yummy!

Nasi ini nama aslinya LAHAM MANDI..artinya NASI KAMBING. Tapi karena banyak peserta yang takut makan Kambing karena usia dan hipertensi, jadi tetap dibuat yang versi ayam dan juga enak!

Ini nih..fotonya aja yah..! (diambil dari www.komindad.blogspot.com). Gak sempat foto sendiri wong sudah habis hehehehe..

Photobucket - Video and Image Hosting




Syaffa akhirnya makan di Le Meridien (oleh pihak ESQ masih disediakan juga makan malam di hotel bagi yang gak cocok masakan arab atau untuk anak-anak), tapi baru mau makan dessert aja. Mulutnya masih pahit katanya. Tapi Alhamdulillah demam sudah reda.

Setelah sampai di hotel dan mengantarkan Syaffa makan malam. Bapak pergi shalat isya di Masjidil Haram. Bunda masih menemani Syaffa di kamar. Insha Allah besok subuh siap ke Masjidil Haram lagi..terima kasih ya Allah.

Hari ke- 8 (19 Mei 2008)

Jam 3.00 alhamdulillah kami sudah siap untuk tahajud dan shalat subuh di Masjidil Haram. Alhamdulillah...karena Allah Syaffa sudah sehat lagi.

Setelah shalat subuh, kami bersiap thawaf wada. Seddiiiihhh..karena ini thawaf terakhir kami disini. Setelah thawaf wada berjalan lancar..Alhamdulillah. Kami keliling mesjid dan naik ke lantai dua. Berfoto-foto dan rasanya nggak pingin keluar dari masjidil haram ini karena kami tahu begitu kami keluar kami tidak bisa masuk lagi kedalamnya karena kami telah melaksanakan THAWAF WADA.

Namun..waktu terus berjalan dan sudah menunjukkan jam 07.00. Kami harus kembali ke hotel untuk sarapan dan menyiapkan bagasi besar kami di depan kamar untuk dibawa ke hotel di Jeddah.

Kami sarapan di lt.21 hotel Le Meridien Makkah bersama-sama jamaah lainnya.

Karena sudah thawaf Wada, shalat dhuhur yang di jama' dengan Ashar kami lakukan di kamar hotel. Setelah makan siang bersama-sama, kami pun check out dan menuju ke Jeddah dengan bus ESQ.

Sampai di Jeddah, kami menginap di hotel Sofitel Jeddah. Subhanallah.kamarnya enak sekali dan luas. Ada swimming pool tapi tidak ada yang berminat berenang..hehehee. Kami lebih minat ke Balad untuk shopping. Hihihihiy.

Di hotel kami disediakan makan malam, lalu bersama-sama ke BALAD (CORNICHE MARKET) untuk shopping. Bunda sih langsung kepikiran oleh-oleh Yang Ti dan Yang Kung aja yang pesen kurma segar. Alhamdulillah ada. Yang Ti dapat Pashmina bagus. Terus Bunda juga dapat Abaya dua buah yang keren-keren. Bapak..dapat sajadah bergambarkan masjid nabawi dan masjidil haram. Syaffa dapat gelang dan coklat yang yummy!

Kami tiba di hotel sepulang dari Balad dan langsung Zzzzzzzz...

Hari ke-9 (20 Mei 2008)

setelah shalat subuh di kamar hotel dan makan pagi di salah satu coffee shop di hotel Sofitel ini, kami pun bersiap menghadiri acara kebersamaan umroh yang dipimpin langsung oleh pak Syuhada-trainer kelompok kami.

Setelah makan siang, kami bersiap ke Airport King Abdul Aziz. Sebelumnya city tour Jeddah dulu. Sampai di airport, kami segera ke imigrasi. Ternyata para ibu-ibu diperiksa khusus lho. Jadi jangan bawa tas bawaan yang ribet deh, kasihan suami keambrukan bawaan istri. Hehehe.

Syaffa sempat ditahan oleh seorang petugas imigrasi yang dengan mimik serius mengatakan Syaffa gak bisa pulang ke Indonesia. Bapak langsung tegang dan Bunda jadi mikir.."apaa lageee neh!!"

Ternyata si Bapak petugas imigrasi Arab itu cuma becanda..*Hiiihhh..becanda kok gak kira-kira Pak!*

Malah akhirnya didoakan sama Bapak itu "Syaffa nanti harus balik kesini lagi yaaa Insha Allah"

Langsung kami pun menjawab.."Amiiiiiiiiiiiinnn" *hehehe*

Begitulah perjalanan UMROH KELUARGA kali ini. Kangen sekali bisa mengunjungi Baitullah lagi. Belum satu minggu, pikiran ini sudah ingin kembali lagi.
Mudahkan kami ya Allah...Undang kami lagi ya Allah sebagai tamuMu. Amin

Friday, June 20, 2008

Kecewa banget


Oops..belum sempat menulis posting lanjutan tentang Umroh nih. Bunda masih ribet dan sok sibuk banget dengan beberapa urusan yang bikin tidur pasti sesudah dini hari. Bukan...bukan nonton bola kok! Hehehe.. Bunda mah gak ngerti bola. Pernah kemarin pagi Bapak nanya (pas itu Bunda melekan sendirian depan komputer dengan TV nyala lagi menyiarkan sepak bola Brazil - Jerman, terus karena Bapak ngantuk jadi tidur duluan): " mana yang menang Bun? Berapa golnya?" Bunda lalu mengernyitkan kening dan berkata " ehm..Bunda kemarin sih lihat sekilas pertandingan bolanya. Kayaknya pemainnya ganteng2. Itu aja yang Bunda lihat Pak..yang tentang gol sih Bunda gak tahu." Bapak: *pingsan* Wakakakkaak...... Ini mendadak disempetin update. Soalnya lagi -lagi sebel banget ama guru-guru di sekolah Syaffa (the so called TK AL HIKMAH 2 SURABAYA). Jadi gini, Senin minggu lalu, Syaffa di beri tahu gurunya untuk tampil membacakan surat Al Humazah bersama ketiga temannya pada pentas perpisahan sekolah nanti. Kontan aja dia seneng banget dan semangat untuk latihan. Hampir tiap saat di rumah dia melatih membaca surat ini. Eh...tahu-tahunya...sore ini (dalam mobil saat perjalanan pulang ke PONDOK CANDRA) kok Bunda lihat Syaffa sedih banget. Terus Syaffa pun cerita kalau dia lagi kecewa.

"Aku kecewa Bun..soalnya aku gak jadi maju pentas bacain surat Al Humazah"
kata Syaffa.


Bunda : " Lho kenapa Nak?"


Syaffa: " Nggak tahu Bun...tiba-tiba aku dibilang sama Bu L*** dan Bu T*** untuk tidak ikut dalam pembacaan surat Al Humazah ini. Aku dibilang latihan saja, padahal aku sudah bisa lho Bun. Aku sudah hafal. Lagipula nilai bacaan surat pendekku paling tinggi"

Syaffa : " Aku jadi kecewa. Aku gak mau turun dari mobil kalau masalah ini belum selesai..

Bunda: *gubraks* "Coba cerita yang lebih jelas ke Bunda Nak.."


Syaffa : "Ya itu..Bun..Aku gak jadi maju baca. D*nD* lagi...D*nD* lagi yang akhirnya ikut. Padahal aku juga udah bisa. Aku sudah latihan. Bu Guru bilang yang baca surat Al Humazah akhirnya 3 orang aja dan itu gak termasuk aku. Padahal minggu lalu Bu Guru bilang aku ikut tampil di panggung."

Bunda: *sedih...sebel..kecewa..sama guru yang udah kasih harapan Syaffa akan maju pentas dan mengubah-ubah keputusannya sendiri menjelang hari pentas, dimana si anak sudah penuh dengan harapan*

Sebenarnya..Bunda sama Bapak bukanlah jenis orang tua yang kepingin anaknya tampil terus. Kita gak GILA PAMOR kok. Tapi..yang menjadi garis merah disini adalah..jangan pernah kecewakan seorang anak. Namanya siswa pastilah tidak ada yang bodoh. Semua anak tetap berHAK untuk mendapatkan KESEMPATAN tampil. KESEMPATAN untuk melatih rasa percaya diri. KESEMPATAN untuk merasa DIHARGAI. Terlebih-lebih apabila anak itu sudah dijanjikan untuk bisa maju tampil kedepan, namun karena ada hal yang gak essensial, malah di halangi. Mungkin alasan gurunya, Syaffa gak jadi tampil karena pelafazan ngajinya belum sebaik si D*nD*. OK lah...itu alasan yang bisa saja terjadi.

Tapi...Bunda yakin, kita para orang tua anak-anak TK ini gak akan berharap untuk melihat pentas ngaji anak2 TK kita ini sesempurna bacaan ngajinya seorang pemenang MTQ kan???

Ya...please deh! ini pentas anak-anak TK gitu loh! No need to be perfect kan? As long as semua anak dapat kesempatan untuk melatih percaya dirinya.
Lagipula...pelajaran mengaji Syaffa sudah melampaui target sekolah tersebut untuk lulusan TK. Untuk TK mereka mematok target sudah selesai Ummi 2, nah..Syaffa udah selesai Ummi 3 dan sedang menunggu kenaikan ke Ummi 4. Bagaimana supaya tiap anak bisa dapat kesempatan?

Ya berbagi peran lah! Masa iyaa berbagi peran dong.!! Mulan aja Mulan Jameelaa...ya masa iya Mulan Jameedong..!

*Bunda !!!! Kayaknya PMSnya kumat nih jadi rada-rada korslet*

Ya misalnya si A, B, C, D unjuk gigi dengan mengaji. Anak lain bisa bernyanyi, yang lain lagi mungkin memperagakan hal lainnya.

Bunda percaya dengan begini, tiap anak bisa tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Anak yang percaya diri akan membawa positive thinking dan juga positive feeling pada dirinya untuk yakin bahwa dia BISA!
Menurut Director Olifant Playgroup, Kindergarten, & Daycare Deasy Andriani Psi “Tampilnya anak-anak di atas panggung akan melatih anak untuk terbiasa dengan orang lain terutama banyak orang, hal ini akan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk memiliki kepercayaan diri."
Nah..gimana
Percaya Diri ini gak penting lha wong termasuk life skill lho.
Bunda udah SMS gurunya tentang hal ini tapi belum ada tanggapan. As usual...*sigh* Apapun Bunda bersyukur Syaffa anak yang tipenya terbuka, jadi gak introvert. Kalau perasaaan kayak gini terpendam sendiri kan bahaya.

Ada tanggapan pun sudah bisa dibayangkan sikap defensif pihak sekolah...capee deh!

Mudah2an kalau di SD Al Hikmah nanti ( kami menyekolahkan Syaffa di SD Yayasan yang sama Juli ini) kejadian seperti ini TIDAK terulangi lagi. Kalau nggak Bunda bisa jadi HULK lagi..hehehe..

Einde..

Tuesday, June 10, 2008

UMRAH JUMADIL AWAL ESQ TOUR- part 2

Alhamdulillah di sela sela kesibukan dengan berbagai macam urusan, Bunda ada kesempatan untuk kembali posting mengenai kelanjutan cerita perjalanan umroh kami sekeluarga.

HARI ke-5 (Madinnah-Makkah) 16 Mei 2008

Seperti biasanya kami bertiga bangun pukul 03.00 - 03.30 untuk melaksanakan shalat tahajud di masjid Nabawi. Jangan bayangkan suasana yang sepi...salah besar! suasananya ramai sekali. Berduyung-duyung manusia datang memenuhi panggilan adzan tahajud yang dikumandangkan sekitar pukul 03.00. Baik dari warga Madinah sendiri, maupun pendatang.
Subhanallah. Alhamdulillah..kondisi Bunda yang demam berangsur pulih atas izin Allah. Shafiya juga bersemangat dan tidak rewel sama sekali walau dibangunkan dini hari.

Setelah shalat subuh berjamaah selesai, kami balik ke hotel Al Haritya untuk makan pagi. Kemudian sekitar pukul 07.30 (jam bukanya Raudhah untuk perempuan), kami kembali menziarahi makam Rasulullah sekaligus berpamitan (ziarah wada'). Hati ini terasa sangat haru. Sedih meninggalkan kota wahyu Madinnah Al Munawarah.
Kami menuju Raudhah dan alhamdulillah ternyata waktu kami sampai dan selesai melaksanakan shalat Dhuha, memang giliran Indonesia yang boleh masuk. FYI : jadi sekarang Raudhah (untuk wanita) memang dibuka bergiliran dan masuk berdasarkan negara.

Kali ini Bunda berhasil mendekat ke makam Rasulullah..shalat disana dua rakaat dan berdoa-bershalawat-mengucapkan salam rindu sedalam-dalamnya untuk Rasulullah. Setelah itu bergeser ke mimbar dan subhanallah..Bunda dan Shafiya diberi kesempatan oleh Asykar untuk shalat di depan mimbar 2 rakaat sambil berdoa kembali. Alhamdulillah...setelah itu kami pun keluar dan menuju kembali ke hotel untuk beristirahat dan persiapan memakai baju ihram.

Setelah kami berbalik ke hotel, Shafiya dan Bapak beristirahat, Bunda pun menyiapkan koper besar kami lagi karena pukul 09.00 sudah harus diletakkan di depan kamar hotel agar crew bagasi ESQ tour bisa mengambil dan packing untuk dibawa ke hotel Le Meridien Makkah. Jadi sekali lagi kami baru akan menjumpai koper besar kami di depan kamar hotel di Makkah. Tapi kami sudah disediakan koper cabin yang cukup untuk menampung keperluan kami. Enaknya..tidak perlu mengangkat dan mengurus sendiri koper2 besar kami. Tahu sendiri kalau di luar negeri kan tidak ada porter..hehehe.

Sekitar pukul 10.30, kami bertiga bersiap untuk mandi sunnah ihram sekaligus untuk Bunda dan Shafiya memakai baju ihram. Untuk para Bapak-bapak, baju ihram dipakai setelah makan siang.

Sekitar pukul 11.15 kami sudah berjalan menuju ke masjid Nabawi. Walaupun adzan Dhuhur masih sekitar 1 jam lagi, namun karena ini hari Jumat, masya Allah...ramai sekali. Namun alhamdulillah kami sekeluarga masih mendapatkan tempat di dalam masjid. Shafiya mengeluh capek, namun Bunda kuatkan untuk tetap bersemangat ke mesjid.

Setelah shalat tahiyatul masjid dan berdzikir sebentar, Shafiya merengek ingin pipis. Masya Allah..padahal manusia berduyung-duyung masuk masjid. Kalau kami keluar, tipis rasanya harapan bisa duduk kembali di tempat yang sama beserta keluarga yang lain. Bunda merasa mulai terganggu dengan rengekan Shafiya ini, tapi mau bagaimana lagi. Bunda putuskan kembali ke hotel untuk mengantarkan Shafiya pipis..namun kali ini entah rasanya bagaikan ujian dari Allah. Bunda berusaha bersabar dengan memperbanyak istigfar, tapi di tengah perjalanan ke hotel melihat ribuan manusia rasanya kesabaran semakin memuncak lalu..cuitttt...tercubitlah Shafiya dan menangislah dia. Tapi Bunda makin bergegas ke kamar hotel. Astagfirullah..

Di kamar hotel-ketika Shafiya pipis di kamar mandi, mulailah meledak tangis Bunda. Masya Allah..bukankan anakku adalah amanahMu ya Allah. Bukankan dia BUKAN milikku ya Allah. Lalu kenapa di tanah suci ini dia harus kusakiti. Melihat Bunda menangis..Shafiya yang sudah tenang malah ikut menangis lagi dan minta maaf. Bunda pun menangis makin keras. Ampuni aku ya Allah. Ini adalah amanahMu. Ampuni aku yang lalai dalam mendidiknya. Ampuni aku yang semena-mena terhadapnya. Ampuni dosaku dengan meletakkan anakku di sisiMu yang mulia ya Allah. Ketika selesai Bunda berdoa sambil memeluk Shafiya, adzan dhuhur pun berkumandang.
Seketika itu Bunda merasa sangat hina dan kecil di hadapan Allah. Bunda merasa tidak pantas bagi Bunda menginjakkan kaki ke Nabawi. Bunda bilang ke Shafiya untuk shalat di hotel saja, tapi Shafiya tidak mau. Dia bersemangat untuk kembali ke Nabawi di tengah panas teriknya kota Madinah. FYI : setelah Adzan dengan dimulainya Shalat ada jeda waktu sekitar 30 menit.

Demi melihat Shafiya yang bersemangat, maka Bunda pun tergerak untuk segera bergegas kembali ke masjid. Di kejauhan terlihat orang berjamaah sudah memenuhi separuh lapangan masjid. Ya Allah...ampuni kami ya Allah. Aku hambaMu yang hina ini memohon pada Mu untuk diijinkan bershalat di didalam tempatmu yang suci-masjid Nabawi ini ya Allah. Aku bertaubat atas dosaku tadi ya Allah. Demikian yang selalu Bunda kumandangkan dalam hati.

Lalu..subhanallah..ternyata ada sela-sela diantara orang yang duduk-duduk di lapangan masjid itu yang bisa dilewati. Sambil berbahasa isyarat permisi, Bunda dan Shafiya tetap maju menuju pintu 16 (pintu Umar bin Khatab-insha Allah) dan bisa!

Sampai di depan pintu juga berjubelan, sangat antri. Bunda tetap beristigfar. Lalu..Subhanallah..Asykar itu memanggil Bunda dan Shafiya untuk masuk dan menunjukkan tempat di bagian kiri dimana memang benar-benar tersisa tempat untuk 2 orang. Subhanallah..Astagfirullah..Laa Illaha Illalah..

Bunda dan Shafiya segera memakai mukenah dan iqamat pun dikumandangkan. Shalat jumat dimulai! Deras mengalir air mata Bunda sambil Shalat kali ini. Betapa maha pengasihnya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Betapa maha pengampunnya Engkau ya Ghafur. Engkau ijinkan hambaMu yang hina ini untuk dimudahkan masuk kembali ke masjid setelah hamba berbuat dzalim pada amanahMu. Alhamdulillah..Ampuni kami ya Allah.

Setelah shalat jumat, kami langsung shalat Ashar jama taqdim karena segera akan bertolak ke Makkah.

Setelah itu kami balik ke hotel dan makan siang. Lalu para Bapak bersiap mengenakan baju ihram dan kembali ke ruang makan hotel untuk kami bersama-sama melakukan pemaknaan kain ihram.

Berurai lagi air mata mendengar tutur sang trainer. Betapa sang trainer mengingatkan kami untuk tidak sombong dan bermegah diri mengenakan kain ihram yang putih suci. Padahal diri kami sesungguhnya sangat hina,penuh dosa.

Setelah mengambil hikmah dari pemaknaan kain ihram, kami pun menuju ke bis untuk segera mengambil miqat di Bir Ali. Setelah itu sambil bertalbiyah, kami lanjutkan perjalanan ke Makkah Al Mukaramah yang memakan waktu 5 jam sambil terus bertalbiyah.

Alhamdulillah pukul 22.00 kami tiba di Le Meridien Makkah. Setelah check in dan minum teh arab, kami menuju ke kamar hotel dan memperbaiki wudhu lalu turun untuk bersama-sama makan malam (padahal di bis sudah disediakan snack berat- terima kasih ESQ TOUR).

Setelah makan malam, kami berkumpul bersama dan berjalan bersama menuju masjidil Haram untuk melaksanakan umroh.

Kami shalat isya dan maghrib jama takhir lalu kemudian berthawaf-bersa'i dan ber tahallul. Alhamdulillah Shafiya kuat melaksanakan semuanya tanpa ada halangan.

Setelah tahallul, lega rasanya hati ini sekaligus penuh dengan syukur. Kami bisa melaksanakan ibadah umroh kami dengan kemudahanMu ya Allah. Termasuk ayah kami yang pernah stroke, anak kami yang belum lagi 7 tahun usianya, keponakan-keponakan kami yang 3 tahun dan bayi 6 bulan semuanya kuat-sehat wal afiat dan Engkau mudahkan untuk menjalankan ibadah umroh. Semoga engkau terima ibadah kami ya Allah..semoga engkau buka pintu rahmatMu bagi kami dan yang kami inginkan hanyalah RidhaMu ya Allah.

Setelah selesai kami shalat lail dan kembali ke hotel untuk selanjutnya istirahat dan bersiap shalat subuh pukul 05.00 nanti. Di tengah perjalanan ke hotel kami belikan Shafiya es krim..hahaha...dini hari makan es krim ya cuma di Makkah ini. Karena udara memang 41 derajat, jadi terasa segar makan es krim. Eh..di perjalanan sesudah beli es krim ada seorang bapak yang memanggil manggil kami, memberi kami nasi mandhi. Wah..rejeki nomplok, sesudah thawaf dan sa'i yang mengeluarkan energi, seporsi besar nasi mandhi kami nikmati di kamar hotel. Slruuuppp...

Kami pun istirahat dan bersiap melaksanakan shalat subuh.

Untuk diingat

Makkah disebut juga tanah haram, pada tahun 8 H masih boleh ditempati atau dikunjungi orang non muslim. Akan tetapi karena orang orang kafir banyak melakukan tindakan munafik dan memusuhi dan menodai syiar islam, maka pada tahun 9 H berdasarkan firman Allah dalam At Taubah ayat 28:

"Hai orang orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini".

Disinlah Allah SWT menempatkan Kabah dan Masjidil Haram, disini pula ditetapkan larangan seperti : berburu hewan, merusak pohon-tanah dan batu, dan melarang orang non muslim masuk.

Oops...sudah waktunya Bunda berangkat ke SURABAYA EYE CLINIC nih. Insha Allah di lain hari di update lagi untuk hari-hari perjalanan selanjutnya.

Salam