Monday, July 07, 2014

__PANGGILAN SAYANG SEORANG IBU__

Sekarang usianya 49 tahun, tahun ini menginjak 50 tahun.

Ketika ia masih kecil, ibunya selalu memanggilnya dengan sebuah panggilan sayang. Tahukah Anda bagaimana panggilan sayang yang saya maksud?


"Wahai Abdurrahman, anak sholih, anak yang hapal Al Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram," begitulah sang ibu memanggilnya semenjak kecil. Setiap memanggil Abdurrahman kecil, Ibunya selalu konsisten menggunakan panggilan itu.

Suatu ketika, sang ayah mengajak Abdurrahman kecil sholat di Masjidil Haram. Maka ketika itu, sungguh riang hati Abdurrahman kecil. Hatinya berbunga-bunga, demi akan melihat Masjidil Haram. Ketika sampai di Masjidil Haram, matanya langsung mencari di manakah gerangan tempat imam. Ia melihat imam yang dicarinya, maka diperhatikanlah setiap gerakan sang imam. Diamatinya bagaimana solat sang imam, bagaimana takbirnya, bagaimana rukuknya, bagaimana sujudnya, dan seterusnya.

Panggilan yang dilontarkan oleh sang Ibu padanya sungguh memiliki efek yang sangat dahsyat bagi kehidupan Abdurrahman kecil kelak. Beliau telah hapal Qur'an di usia 12 tahun. Kemudian di usia 22 tahun ia menjadi seorang Imam Besar Masjidil Haram, dan ia adalah imam Masjidil Haram yang termuda. Abdurrahman yang sholih, yang hapal Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram. Ialah Abdurrahman As Sudais. Subhanallah.

Lalu, apakah panggilan yang telah kita siapkan untuk anak-anak kita kelak?...

Saturday, June 21, 2014

Go Home...... Finally

Hai temen2 :)

*yang tidak temen tidak hai :))*

Jadi setelah ribet beberapa hari, barusan bisa apdet blog ini.

Alhamdulillah post op hari ke-2 sudah tidak mimisan profus lagi. Kasa kering. Napas tetep dari mulut tapi alhamdulillah nggak bikin radang tenggorokan.

Makan - minum bisa. Menu tetap sesuai #FoodCombining, dimana berarti menu RS harus di padu padankan lagi. اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ di kamar ada kulkas kecil yang dingin. Bunda stok aja buah dan sayur segar disitu :)

Beberapa teman2 datang menjenguk. Dan juga ada yang harus dijenguk karena opname di RS yang sama :) Syukurlah anak-anak bisa bekerja sama jadi sangat membantu.

Pada hari keempat post op, Dr THT visit dan mulai membuka tampon sambil observasi perdarahan. Syukurlah tampon bisa di aff semua, namun rongga hidung kanan masih relatif lebih 'bleeding' daripada yang kiri. Oleh karena itu sambil menunggu perincian pembayaran RS, Bapak disuruh berbaring. Pada saat itu ada temen Bapak yang datang dari Bali, jadi ya ngobrol sambil berbaring.

Sementara itu Bunda mulai urus-urus administrasi, totally tagihan 10,5 juta *belum honor 2 dokter*.
Pegawai admin menyampaikan " total tagihan ini belum dipotong coverage bpjs Bu"

Huffftt..deg-degan juga, semoga coverage BPJS membantu.

Setelah naik turun lantai dasar- confirm dokter untuk jenis tindakan - naik lagi...bagian administrasi menyatakan bahwa coverage bpjs utk kedua tindakan operasi ini cukup untuk meng-cover biaya RS bapak *belum HR dokter ya, HR dokter kami biayai sendiri*. Jadi tidak perlu menambah sepeser pun, bahkan uang muka dikembalikan

اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ

Sujud syukur kami padaMu yaa Rabb atas kemudahan-kemudahan ini....
Malu rasanya bila mengingat berapa banyak dosa yang kami telah lakukan , namun Allah selalu baik pada kami...

Perbaiki urusan kami Yaa Rahman. Jangan tinggalkan pada kami urusan kami walau sekejap mata....

Akhirnya sekarang Bapak sudah dirumah dan tinggal kontrol 1 minggu sekali untuk penyembuhan.

Overall BPJS *askes sosial* sangat membantu. Syaratnya hanya 1 : sabar-sabar dan sabar karena memang harus antri panjang sekali.

Dan yang paling penting dan menjadi kekuatan kaum muslimin ialah DOA

لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم

Tuesday, June 17, 2014

Post Operative Days

Alhamdulillah setelah dipindah ke ruangan rawat inap, kesadaran Bapak semakin baik dan alert.

Sudah bisa tayammum dan sholat dhuhur. Lalu pelan-pelan mulai minum. Karena nafas melalui mulut membuat tenggorokan kering dan membuat batuk.

Sempet di D+0 operasi ini 3 kali mengalami perdarahan (mimisan) yang cukup profus. Jadi sampai bolak balik panggil suster. Akhirnya dokter dihubungi dan adviskan untuk ganti bebat. Gitu terus aja sampai 3 kali. Hadeeeehh stress rasanya.

Tapi alhamdulillah , setelah jam 21.00 perdarahan berhenti sampai subuh. Tapi subuh, beberapa kali bersin-bersin...eh bleeding lagi.
Dokter datang jam 8, dan benerin bebatnya. Syukurlah sudah tidak perdarahan lagi. Tapi dokter meresepkan anti inflamasi dan decongestan untuk mencegah bleeding lagi.

Another stress came when I saw the temporary bills. What the H*eck?? Already almost 10 million for 3 days *tepokjidatkasirnya*
Bunda pun mengatakan bahwa kami askes sosial yang tergabung BPJS, berharap mbaknya salah totalin billsnya. Tapi dengan senyum termanisnya tetep aja simbak bilang " iyaah..9,3 juta belum termasuk honor dokter "

Sekarang jadi keringet dingin, deg-degan deh....masih kudu 2 hari disini bok! Bakal nembus berapa nih tagihan? Berapa ya coverage askes BPJS? Mustinya kan si Kasir itu bisa ngitung ya, mana yang tercover mana yang nggak?

Pfffftttt

Baru inget kalo di Negara ini ada jargon. " Orang Miskin Dilarang Sakit"

:(

Sunday, June 15, 2014

Pre-Op and Surgery Day

Ahad pagi,

Hari ini dokter anestesi dan dokter THT akan visite lagi, terutama untuk rencana operasi senin.

Bapak was lucky because there were 2 expert on anesthesiologist came and visit him. Kasih advis puasa dan lain-lain. Jelaskan prosedur anestesi dan lain-lain. Dan puasa dimulai pk 22.00 dan infus dipasang setelah pk 05.00

Abis itu, sambil memperbanyak dzikrullah, gak terasa udah jam 07.00, bu suster siap anterin ke Ruang Operasi.

Sampe di Ruang operasi, ganti baju operasi, lalu bapak didorong masuk dan kami keluarga nunggu di ruang tunggu.

Sepanjang menunggu konsentrasi baca Quran terus, dan memanglah dengan membaca Al Quran membuat hati tenang.

Alhamdulillah, setelah 2 jam (operasi mulai) jam 9, dokter memanggil bunda dan menyatakan bahwa operasi berjalan lancar dan telah selesai.
Bunda menyusul bapak di ruang recovery, tapi bapak masih belum sadar.

Lambat laun sekitar 30 menit, bapak mulai sadar. Bisa ikut perintah untuk buka mata dan lain-lain. Tapi masih kayak ngantuk banget.
Sekitar 1 jam kemudian baru alert sekali dan kembali ke ruangan rawat inap.

Alhamdulillah proses anestesi dan operasi berjalan lancar, tinggal menunggu pemulihan. Lubang hidung keduanya di tampon, jadi sampai 3 hari kedepan, musti bernapas via mulut.

Ma sya Allah, begitu terasa hebat dan sempurna penciptaan Allah. Rongga hidung yg selama ini diremehkan ternyata fungsinya ma sya Allah pentingnya.

Meanwhile Bapak dan Bunda di RS, Alhamdulillah Shafiya dan Rayyan pintar dan penurut sekali, tinggal di rumah Opung dan tidak rewel.

Semoga masa pemulihan ini nanti berlangsung lancar juga, biidznillah.

Merasakan Jadi Pasien BPJS-Part 4

Well...sabtu yang penuh dag dig dug. Karena sampai jam 10 belum juga ada tanda-tanda dapat kamar untuk opname. Padahal dokter bius menyuruh untuk opname 2 hari sebelum operasi. Kalo operasinya tanggal 16 juni, berarti kan hari ini kudu opname.

Kebijakan yang rada aneh kalo aku bilang sih. Wong pasien dah dapat surat mrs dan jadwal operasi yang pasti. Mustinya kan bisa dimasukkan skedul opname ya...Pfftt...

Tapi alhamdulillah (yaa Rabb, air mata ini senantiasa menetes mengingat semua kebaikanMu), pukul 12.00 ada telpon dari private wing kalo kita dapat kamar tp yg 1 level dari jatah bpjs askes. Ya wis lah, nambah bayar gak papa, daripada gagal lagi skedul operasi.

Jam 1330 pun kami 'check in' *halah kayak mau nginep di hotel aja*. Kalau ke hotel mah seneng...hihihihi... Urus administrasi yg cukup ribet tapi alhamdulillah lancar. While bapak di cek sama dokternya untuk dibuatkan surat masuk dan lain-lain. Akhirnya found out kalo bapak lost another 3 kilos (so totally 11 kg in almost 2 months eating clean with food combining).

So here we are. Already admitted to this Private Wing of this type A goverment hospital. Another preparations still going on.

Semoga Allah senantiasa mudahkan , termasuk proses durante operasi dan paska operasinya senin nanti.

Mohon maaf atas semua kesalahan yaa. Doakan kami

-to be continued-

Friday, June 13, 2014

test

Test
Surabaya Eye Clinic

Jl Raya Jemursari 108
Surabaya 60237 Jawa Timur

031-8495502 / 031-8433050

Twitter : @klinik_mata_sby

Akhirnya Merasakan Menjadi Pasien BPJS-Part 3

Wah....wah....hampir terlupa melanjutkan lagi serial ini hihihihihi..

Alhamdulillah lab semua baik, setelah ambil hasil lab , lanjut ke poli jantung untuk konsultasi kelayakan operasi :D

Balik lagi ke BPJS Centre di Unit Rawat Jalan., pencet nomer antrian khusus untuk loket pegawai RS.

Alhamdulillah- langsung dipanggil nomer antriannya.

Oleh petugas BPJS, kami diberi SPJ ke Poli Jantung. Setelah menerima SPJ, ke loket Poli Jantung, eh langsung disuruh masuk. Alhamdulillah.

Duduk di antrian. Baru tau kalo poli jantung is very simple. Maybe because the doctors only need few instruments to diagnose, unlike poli mata yang harus pake soooo many instruments :D

Sayangnya, screening tekanan darah kok pake tensimeter yang digital dok? Gak ketauan lg kalibrasinya kapan :D Kok jadi sama dong ama penjual jasa tensi keliling ;))

Sorry if it is offense , but, as the top referral cardiac centre, at least they have calibrated blood pressure measurement.

Setelah dapat ACC untuk operasi, kita pun balik ke poli anestesi untuk penyerahan semua hasil. Dan baru tau, bahwa Bapak has lost 8 kilos during 1 month Food Combining.

Yeay...... *koprol*

Sekarang, tinggal perjuangan mencari kamar untuk opname di private wing Rumah Sakit ini. Semoga Allah mudahkan. Karena penuuuuh terus, gak bisa inden dan baru bisa tau di H-1 after 1 pm :(

Doakan ya teman2....


Galeri Bunda

www.facebook.com/GaleriBundaShafiya

SMS/Whatsapp : 08113419344

Wednesday, June 04, 2014

Merasakan Jadi Pasien BPJS Part-2

Well....

Setelah berhasil mendapat rujukan dari puskesmas untuk ke RS tipe A di kota kami, keesokan harinya kami mulai 'petualangan' mengurus persiapan bius umum sebagai peserta ASKES PNS yang sekarang lebur menjadi BPJS.

Rencana pagi kami sudah ke Poli THT tapi plan berubah karena ibu mertua mendadak *at the same time* merasa lemas dan jantung berdebar-debar. Secara ibu memang penderita diabetes-jantung-darah tinggi dan pernah stroke, kami melarikan beliau ke unit gawat darurat dulu yang ternyata oleh pihak triage dianggap tidak emergensi dan disuruh ke rawat jalan.

Back to our adventure, ended up baru pk 10.00 nyampe di poli THT. Secara dokternya kenal baik, so far gak ada problem, dan beliau menulis surat2 lab/rontgen/ dan konsul2 ke jantung dan anestesi.

Setelah itu untuk bisa dijamin oleh BPJS, maka kami harus ke BPJS center di lantai bawah, pencet antrian loket pegawai dan voila, antrian cuma 2 orang. اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ.

Setelah minta SJP ke Radiologi dan Lab, kami ke Gedung Pusat Diagnostik Terpadu.
Hadeeeeh..antrinya :)

Tapi ya tetep berusaha sabar menjalani. Dan memang betul "Innallaha ma'a shabirin" Allah bersama orang2 yang sabar. Setelah beberapa lama nunggu, petugas tanya apa Bunda dokter di RS ini? Lalu memberi kesempatan untuk diinput dahulu :) Alhamduilillah-

Nah, setelah itu nunggu antrian lagi untuk difoto. Eh, barengannya Bapak perempuan semua. Jadi Bapak didahulukan lagi :)

Di Lab pun demikian, dibantu diambil darah oleh petugas senior yang alhamdulillah-memudahkan semua proses kami

Semuanya gratis (•ˆ⌣ˆ•). Lab Lengkap / Rontgen dan EKG . Alhamdulillah Allah mudahkan.

Kunci berobat yang penting 1: Yakin kesembuhan dari Allah dan Sabar Tawakal menjalani semua prosesnya.

Besok tinggal ambil hasil lab (hasil rontgen sudah selesai hari ini). Lalu EKG (rekam jantung) di Poli Jantung *maklum usia > 40th :D* dan lanjut ke Poli Anestesi untuk evaluasi.

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Doakan ya teman-teman
Galeri Bunda

www.facebook.com/GaleriBundaShafiya

SMS/Whatsapp : 08113419344

Monday, June 02, 2014

Akhirnya Merasakan Jadi Pasien BPJS (Askes) Part-1

Part 1?

Iya ! Soalnya bakalan pasti banyak posting-posting menyusul karena semua dilakukan step by step.

Jadi gini, setelah beberapa lama keluhan hidung sering buntu dan kualitas tidur malam berkurang, ended up diketahui bahwa ini ialah suatu Sleep Apnea yang insyaAllah tipe obstruktif karena memang ada penyimpangan posisi tulang rawan hidung sehingga praktis proses bernafas hanya bisa dilakukan oleh lubang hidung sebelah kiri.
Yah...alhamdulillah alaa kulli hal...

Yang penting sudah terdiagnosis secara endoskopis dan diputuskan dilakukan Septoplasty dan Turbinoplasty *nama tehnik operasinya*

Karena kami punya fasilitas ASKES yang kedepannya diubah jadi BPJS kesehatan, ya dipake dong. Rugi amat tiap bulan udah bayar premi :p

So, here we are at our Puskesmas provider, waiting for doctor.

Jam 745 dateng setelah antar Shafiya sekolah, eh antrian udah no 22 aja walaupun belum buka polinya.

So far sih petugas cukup ramah, ada satpam yang mengingatkan untuk ambil nomer antrian, petugas loket juga ramah.

Sekarang kita lagi nunggu giliran untuk diperiksa dokter puskemas di poli BPU nih.

Nunggu beberapa saat, dipanggil.

Petugas Balai Pengobatan cukup ramah, namun ketika mengetahui kami minta dirujuk di RS tipe A (dimana memang kami sudah rutin kontrol di RS tersebut dan mendapat advis operasi dari RS tersebut, alat dan dokter operator yang dapat mengerjakan tehnik operasi ini adanya di RS tipe A tsb dan juga Bunda kerja di RS tersebut), petugasnya rada kekeh kami harus ke RS tipe B dulu. Padahal jelas pasti RS tipe B tidak ada alat dan SDM itu.

Qadarullah-ada dokter puskesmas tersebut yang kenal ama Bunda. Adik kelas Bunda setahun. Dan akhirnya mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, kami diijinkan untuk mendapatkan rujukan ke RS tipe A tersebut.

اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ

Besok, rencana akan mulai proses persiapan bius umum. Seperti periksa lab, EKG, rontgen, dll dll yang pasti lebih ribet, dilanjutkan konsul ke dokter bius.

Doakan ya teman...

Semoga Allah mempemudah urusan kami.

To be continued.......
Galeri Bunda

www.bunda-galeri.blogspot.com

SMS/Whatsapp : 08113419344

Sya'ban - Pesona yang terlupakan

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan mengharap ridho Allah SWT, izinkanlah aku menawarkan diriku untukmu.

Namaku adalah Sya'ban. Mungkin tidak banyak orang yang mengenalku. Namaku bisa saja terdengar sangat asing. Mungkin orang akan mengiraku "sorban", atau lebih parah lagi mengiraku "lakban"...

Sejujurnya, aku merasa iri dengan saudaraku yang telah mendahuluiku dan yang akan menyusulku. Mereka lebih terkenal dariku. Aku iri pada saudaraku yang menyapamu lebih dulu, Rajab namanya. Sementara yang akan hadir adalah yang paling mulia dan indah di antara kami, ialah Ramadhan.

Orang-orang banyak melupakanku. Padahal aku juga dicipta dengan keindahan yang merona dan kebaikan yang menyamudera.

Beruntung, sungguh beruntung nasibku. Rasulullah Muhammad SAW pernah menyanjungku dengan lisannya yang mulia...

"Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya'ban?" begitu tanya Usama Bin Zaid.
Rasulullah SAW pun menjawab, "Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa". (HR. Abu Dawud dan Nasa'i).

Ya, aku datang ke hadapanmu. Menawarimu cawan-cawan berisi kebaikan-kebaikan yang besar. Agar matamu berpaling pada pesonaku. Dan mantab memenangkan hatiku.

Ingatkah engkau bahwa Ibnu Rajab pernah berkata berkata: "Puasa dibulan sya'ban lebih utama daripada puasa dibulan-bulan haram, dan sebaik-baik amalan sunnah adalah yang dilakukan ketika dekat dengan bulan suci Ramadhan baik sebelum maupun sesudahnya, maka puasa pada bulan ini kedudukannya seperti sunnah-sunnah rawatib sebelum atau sesudah fardhu dan berfungsi untuk melengkapi jika ada kekukarangan pada amalan fardhu tersebut. Demikian pula puasa sebelum dan sesudah Ramadhan memiliki keutamaan lebih dibanding puasa-puasa lain yang bersifat mutlak atau umum. Oleh karena itu puasa yang dilakukan ketika sudah mendekati Ramadhan lebih utama dibanding puasa-puasa yang dilakukan jauh dari bulan suci ini"?

Uhm... Orang bilang, "tak kenal, maka taaruf". Dan aku ingin sekali engkau mentaarufi diriku. Jauh lebih dalam. Melebihi palung di celah bumi. Temuilah aku. Bahwa aku adalah mutiara yang terpendam. Aku tidak terkenal. Aku pun hanya yang terlupa. Tapi aku tetaplah mutiara yang bersinar. Yang menanti pinanganmu dengan binar.

Sungguh, bila engkau berbuat ibadah bersamaku yang kala itu banyak orang lupa terhadapku, maka menjadi orang yang ikhlas adalah buahnya lantaran kau terlatih oleh kesunyian. Sebab engkau beribadah
bukan karena apa yang mengitarimu. Tapi karena kesungguhanmu untuk menghamba kepada Rabb-mu. Rabb kita.

Kuberharap, buah dari cintamu kepadaku akan segera ranum. Buah yang melahirkan cinta, pada Ramadhan yang mulia.

Ku 'kan setia menunggumu...
Dalam sepi nan syahdu...
Semoga engkau segera berminat meminang kemuliaanku...

Salam Cinta dari Pesona Yang Terlupakan,

@Sya'ban

-Chif El Hamasah-
Galeri Bunda

www.bunda-galeri.blogspot.com

SMS/Whatsapp : 08113419344