Sekarang usianya 49 tahun, tahun ini menginjak 50 tahun.
Ketika ia masih kecil, ibunya selalu memanggilnya dengan sebuah panggilan sayang. Tahukah Anda bagaimana panggilan sayang yang saya maksud?
"Wahai Abdurrahman, anak sholih, anak yang hapal Al Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram," begitulah sang ibu memanggilnya semenjak kecil. Setiap memanggil Abdurrahman kecil, Ibunya selalu konsisten menggunakan panggilan itu.
Suatu ketika, sang ayah mengajak Abdurrahman kecil sholat di Masjidil Haram. Maka ketika itu, sungguh riang hati Abdurrahman kecil. Hatinya berbunga-bunga, demi akan melihat Masjidil Haram. Ketika sampai di Masjidil Haram, matanya langsung mencari di manakah gerangan tempat imam. Ia melihat imam yang dicarinya, maka diperhatikanlah setiap gerakan sang imam. Diamatinya bagaimana solat sang imam, bagaimana takbirnya, bagaimana rukuknya, bagaimana sujudnya, dan seterusnya.
Panggilan yang dilontarkan oleh sang Ibu padanya sungguh memiliki efek yang sangat dahsyat bagi kehidupan Abdurrahman kecil kelak. Beliau telah hapal Qur'an di usia 12 tahun. Kemudian di usia 22 tahun ia menjadi seorang Imam Besar Masjidil Haram, dan ia adalah imam Masjidil Haram yang termuda. Abdurrahman yang sholih, yang hapal Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram. Ialah Abdurrahman As Sudais. Subhanallah.
Lalu, apakah panggilan yang telah kita siapkan untuk anak-anak kita kelak?...
No comments:
Post a Comment