Saturday, November 06, 2004

Ada apa dengan kerudung..? Ada hikmah dan berkahnya :)

Image Hosted by ImageShack.us

Ketika memutuskan untuk menutup aurat dan mengenakan kerudung di awal November 2000, tak pernah terfikirkan di benak saya bahwa dengan kerudung ternyata saya menangkap banyak berkah dan hikmah.
Ketika saya lulus dokter dan mulai bekerja misalnya, kerudung melindungi saya dari “serangan’ teman-teman yang seringkali berbicara “ngeres”. Maklumlah anak kedokteran..seringkali piktor alias pikiran kotor :p
Alhamdulillah Allah melindungi saya dari menjadi mangsa dan sasaran celotehan konyol itu.

Kisah lain dari berkah kerudung yang sangat membekas di hati saya adalah ketika berkesempatan mendampingi suami yang sedang tugas belajar di Brisbane-Australia. Sebagai kota dimana kaum muslim menjadi minoritas, pemakai jilbab dan kerudung seperti saya memang menjadi sebuah pemandangan tersendiri bagi orang lain. Tapi..Alhamdulillah, justru saya tidak pernah tersinggung atas ucapan-ucapan mereka.
Justru saya malah dihadiahi ucapan seperti: “ May peace be with you Maam” pada saat heboh-hebohnya Bali Blast di Indonesia.
Tetangga saya Mrs Theresia saat berkunjung ke flat kami dan melihat putri saya berkata: “ I can’t wait to see your beautiful daughter in her moslem dress. She will be just like princess”.

Berkah kerudung sering mengalir pada saya, Subhanallah. Pada saat bulan pertama di Brisbane, tiba-tiba ada seorang lelaki menyapa saya dengan kalimat “ Assalamu’alaikum”.

Di negeri mayoritas non muslim, sapaan dari brothers atau sisters yang tak dikenal memang merupakan kebahagiaan tak terkira bagi saya.
Ada perasaan kaget, kok tiba-tiba ada yang menyapa dan care terhadap saya, dan ada perasaan senang karena ternyata…saya punya “teman” lain disini.

Dari pengalaman diatas, saya berpikir, “kalau saja saya tidak berkerudung mana mungkin brother itu tahu saya seorang muslimah”.

Apalagi kata orang nih…wajah saya mirip etnis tiong hoa :D (eh..iya nggak sih..:p)
Sekali lagi maha benar Allah dengan segala firmanNya. Disebutkan di Al Quran bahwa salah satu fungsi menutup aurat adalah agar mudah dikenali. Subhanallah…..

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, saya mencoba kembali hati dan fikrah saya dalam meneguhkan kekuatan untuk tetap berbusana muslimah, Insya Allah istiqamah :)
Semua berkah yang saya dapatkan itu tidak lain adalah hikmah yang Allah berikan ketika saya telah menunaikan kewajiban sebagai muslimah.

Karena itu wahai para muslimah :) berbanggalah dan berbahagialah dengan kerudung….. :)


13 comments:

Hani said...

suami saya perlu waktu setahun 'merayu' agar saya menggunakan jilbab...pokoknya kerja keras deh...hehehe. pertama yang terpikir adalah gimana kalo saya diving ya...hihihi (nakal ya). tapi setelah disodorkan ayat Al Qur'an (An Nur) saya nggak mau main2 lagi. saya pake ketika tahun baru hijriah (kalo nggak salah tahun 1998)

yang menyenangkan adalah menyapa dan disapa oleh orang yang mengenal kita dari jilbab/kerudung seperti yang dialami bu dokter ketika di australia :)

bebeqz said...

aku dari dulu pengen berjilbab. pengen bgt ,, tapi mungkin blom " panggilan hati " kali yach?? soalnya aku males yang cuma 1/2 1/2. nanti dipake , nanti nya lagiey dilepas. make jilbab , tapi kelakuan msh blom bener. di + ada beberapa faktor laen yang ga bisa disebut. huaahhhh , tapi aku nunggu bgt waktu bwat aku make jilbab ;)

L. Pralangga said...

Alhamdulillah dengan keputusan tetpat yang diambil, memang tidak mudah..

Insyallah dengan postingan/entry yang satu ini dapat banyak menghimbai none2 cantik lainya utk mulai berpikir untuk menjaga "perhiasan"nya dengan baik.

Himbauan serupa seperti ini mudah2an bisa terus...
Insyallah saya mudik pertengahan Desember... (udah nggak sabar nih!)

Mohon maklum kalau GSM di Afrika memang bener2 Goyang Sedikit Mampus, dan ke-tulalit-an lainya, termasuk bisa ngirim SMS tapi nggak bisa bales..:), coba ke nomer yang kedua: +231-5-650388, kali aja masuk..

Nuhun pisan udah sempet mampir...

Anonymous said...

Keputusan saya memakai tudung satu waktu dulu ketika di universiti di US, meringankan kepala saya. Mereka terus jelas, kita tidak akan makan sebarangan..ketika menjadi tetamu mereka.. cuma rakan saya yang masih tidak bertudung agak hampa kerana mereka di jamu dengan segala macam hidangan termasuk b*b*.. rakan saya rasa sungguh malu..Mereka ingat kalau tidak bertudung itu bukan Islam...

kakngah anjakan realiti
http://kakngah02.blogdrive.com

Rizwana & Azkia said...

aku pake jilbab pas kuliah di Sydney 1999, ingin sdh lama, cuman dulu alesannya kayak yg Bebeqs said, kelakuan blm bener tp kok mo pake jilbab, eh pikir2 mendingan aku pake skrg, jd kelakuan jd agak bener dikit (blm byk .. tp mgk dibdgkan kalo blm pake pasti lbh mending yg skrg he..he..) dan spt yg mbak bilang, mmg byk dilindungi, di Sydney dulu jg sambil kerja nggak masalah, di jakarta jg, company dan boss saya Kristen bgt, tp mrk toh baik2 aja sama saya, jg di Montreal, pas kerja, mmg pernah ada 'customer' (soalnya gak beli apa2 tuh) yg awalnya kayak org mo beli, tp terus dia jelek2in Islam (krn dia tau aku Islam), tp kalo ada org laen dia takut, tp aku menganggap dia 'sakit' sih .. kalo soal disapa sama org lain nggak dikenal jg sering, enak ya .. malah wkt kerja malem di sydney malah ditawarin naik taksi gratis krn dia mengaku muslim jg, tapi ya malah ngeri ya .. hi.hi... tetep aja waspada nomer satu, satu lg enaknya pake jilbab ..stt rahasia nih, nggak usah khawatir rambutnya berantakan he..he.. jg bisa terhindar dr sengatan matahari yg bikin item.. nggak enaknya cuman kalo keringetan, jd gatel aja kepalanya, sama kalo mo pergi perlu waktu sedikit extra pake2 jilbab itu aja kok

MamaBear said...

First day berhijab ke kampus, temen2 se-lab pada heboh tanya setengah becanda, what happened to you? Aku jawab, no more bad hair day :) Abis dulu kan masih culun, baru lulus undergrad..jawabnya juga sekenanya. Skr juga masih culun ding..hehe...

O Allah! Guide us among those you guide, grant us health and pardon among those You grant health and pardon, look after us among those You look after, grant us grace in what You have given us, and protect us from the evil of what You have ordained; for You
decree and none decrees against You.

Anonymous said...

"..agar mudah dikenali..." SETUJU...
apalagi buat yang tinggal di negara yg mayoritas non muslim. Orang tau kita muslim, orang tau kita nggak makan pork nggak minum alkohol...
Kalo aku sependapat sama tafsirannya pak Quraish Shihab : "jilbab itu perlindungan yg lebih baik, tapi yg tidak berjilbab tidak bisa dikatakan telah melanggar perintah Allah secara nyata" -[Wawasan AlQuran]-

Anonymous said...

sori lupa..komen di atas dari aku : dydy

dyka said...

memang pasti selalu ada hikmahnya ya bu :)..pertama kali saya memakai hijab di 15 th yll..dan hingga kini saya tetap merasakan nikmatnya menutup aurat :)...thanks for sharing ya bu :)

*)Iin

Anonymous said...

Ya bunda, saya bangga kok berpakaian muslimah, selain emang sudah kewajiban, juga membantu menunjukkan identitas, biar gampang dikenali. Kalau soal melindungi diri, hihi relatif juga bund. Disini malah bisa bisa dijadikan mark untuk bullying atau profile snare gitu. Soal ini aku sudah pernah jadi korbannya. Waulahualam, insyaAllah ada hikmahnya.

Otty

Unknown said...

Setiap arahan Allah, sudah tentu ada kebaikannya. Hanya manusia yang tidak yakin dan ragu-ragu. Tahniah kepada semua wanita yang istiqamah menutup aurat...

cie said...

Belum lama ini aku memutuskan buat make jilbab. Yah mudah2an bisa istiqomah ( doain diri sendiri and sodara2 yg laen ) , mudah2an juga ga bikin malu islam, karena jilbab kan menunjukan identitas islam juga kan?

cikubembem said...

iya...
ak juga pernah disapa assalamu'alaikum oleh orang tak dikenal di tokyo

tapi ada juga tidak enaknya
waktu aku di osaka. semua orang jepang memandangku. bahkan ada laki2 yang memandang dari atas sampa bawah seperti ngecek barang dagangan. sampe2 teman2ku komentar "wah...kita jadi diliatin gini gara2 ada andian ya..."

lalu ak jadi berpikiran "nakal", lalu apa gunanya memakai jilbab kalo memakai jilbab malah diliatin seperti itu. bukannya terjaga malah jadi pusat perhatian.

hehehe... itu bukan pertanyaan yg mencari pembenaran untuk tidak memakainya kok. ak tidak akan pernah lagi melepaskannya. bahkan ketika diguncang gempa pun... barang pertama yg aku raih adalah jilbab.. baru kemudian lari.

ak berbahagia bahwa DIA sudah memberiku hidayah dengan memakai jilbab.

BTW, salam kenal Bunda. Saya andian, tinggal di Jepang :)