Saturday, May 31, 2008

Cerita Umroh Jumadil Awal 1- ESQ Tours

Assalamualaikum semua.. Alhamdulillah..setelah koneksi internet starone kami ganti dengan IM2, akhirnya Bunda dapat kesempatan untuk update blog ini.

Nah..diceritain perjalanan umroh kami sekeluarga yah. Tapi..sebelumnya siap-siap dulu (cemilan kek..sarapan kek..heheheh) soalnya ceritanya bakal puaaannnjjjaaannnggg. Bukan berniat riya' ataupun sombong, tapi niatan kami menuliskan kembali perjalanan ibadah kami ini hanya untuk sebagai memori yang insha Allah apabila di kemudian hari kita diberi Panggilan lagi oleh Allah untuk sekali lagi menunaikannya....*Amiiinnn*..maka kami telah punya panduan.

Hari pertama-12 mei 2008

Pukul 04.30 segera setelah shalat subuh, kami ber-13 (iyaa..alhamdulillah umroh kali ini keluarga besar Amir Hoesin hampir lengkap!!) berangkat menuju ke Juanda Airport untuk menaiki pesawat Mandala pukul 6 pagi menuju ke Jakarta. Kami memang berangkat umroh dari Jakarta karena kami mengikuti program umroh ESQ TOURS yang berpusat di Jakarta. Alhamdulillah perjalanan sangat lancar, kekhawatiran akan excess bagasi tidak terbukti. Abdil (3 tahun) dan Abrar (6 bulan) sangat manis dan tidak rewel di pesawat.

Sampai di bandara Cengkareng kurang lebih pukul 7 lebih, setelah mengambil bagasi2 kami keluar dan sudah dijemput oleh pihak Sheraton Bandara Hotel. Kami menginap semalam di hotel ini, karena besok manasik dilaksanakan di hotel ini pukul 6.30, jadi dengan tujuan mengistirahatkan badan agar siap dalam perjalanan jauh dan melelahkan maka kami sekeluarga putuskan datang sehari lebih awal dan stay di jakarta.
Tiba di sheraton ternyata kepagian..tapi alhamdulillah dari 5 kamar yang dipesan, 3 kamar sudah siap. Jadi si kecil Abrar bisa melanjutkan istirahatnya, dan Bapak yang sedang flu dan demam pun dapat beristirahat dengan tenang. Duuhh Gusti Allah...hati ini benar-benar tidak sabar untuk segera berkunjung ke tanah sucimu.

Alhamdulillah..menjelang dhuhur sekitar pukul 11, tante dan om Bunda yaitu Kel. Ahmad Hilman datang berkunjung, sambil bawa nasi padang untuk lunch. Wah...pucuk dicinta ulam tiba, kami yang belum sempat sarapan dengan semangatnya..hehehe..menyantap nasi padang tersebut. Makasih ya Tante...! Makasih banyak ya Om. Hati-hati dan jaga kesehatan baik-baik ya.

Malam menjelang manasik umroh, demam Bapak makin bertambah tinggi. Tubuhnya mengigil. Namun alhamdulillah setelah minum beberapa obat, panas badannya semakin berkurang dan mereda. Terima kasih ya Allah..kuatkan fisik dan iman kami dalam perjalanan kami ini..Amin.

Hari kedua tanggal 13 Mei 2008

Bangun subuh alhamdulillah demam Bapak sudah mereda. Setelah shalat subuh sarapan dan persiapkan koper besar untuk masuk bagasi pesawat, maka kami membawa 3 koper besar itu (untuk Bapak, Shafiya dan Bunda) ke meja yang ditunjuk oleh pihak ESQ TOUR. Persiapan koper besar ini benar-benar harus teliti, sebab kami baru akan menjumpai koper ini lagi setelah sampai di hotel di Madinah.

Setelah menyerahkan koper, tanda tangan tanda terima koper, maka kami menuju ke ruang Manasik Umroh ESQ TOURS. Alhamdulillah sudah berkumpul semua peserta yang berjumlah sekitar 41 orang. Kami dijelaskan mengenai ibadah umroh oleh bapak ustadz dan kemudian setelah itu kami semua diajak oleh trainer Umroh kami kali ini yaitu Bapak Syuhada Sayuti- untuk meluruskan niat menjawab panggilan Allah kepada kami untuk menjadi tamuNya di tanah suci. Pak Syuhada mengingatkan bahwa bukan uang ataupun pangkat kami yang membawa kami bisa melakukan ibadah umroh ini, namun semata-mata adalah panggilan Allah kepada kami. Allah telah memanggil kami secara khusus untuk menjadi tamuNya. Semoga kami bisa menjadi tamu yang terbaik di mata Allah SWT. Amin.

Setelah itu kami diajak untuk brunch, dan pembagian passpor. Segera kami mengurus check out dari hotel Sheraton Bandara dan menuju bis untuk bersiap ke Cengkareng. Kami insha Allah akan pergi dengan GARUDA flight jam 13 ke Jeddah. Dijangkakan perjalanan akan memakan waktu 9 jam, dan tiba di Jeddah sekitar maghrib (local time). Perbedaan waktu antara indonesia dan arab saudi adalah 4 jam (lebih dulu indonesia). Kami siapkan baik-baik di koper cabin kami satu pasang baju muslim/muslimah, baju tidur, jaket-kaus kaki dan topi (untuk Bapak-menutupi kepala dari AC pesawat), peralatan shalat, toilettries dan pakaian dalam.

Alhamdulillah walau terpaksa awalnya duduk terpisah, kami bisa juga duduk berkumpul sederet setelah tukar menukar dengan teman seperjalanan. Perjalanan berjalan lancar dan sepanjang perjalanan kami isi dengan istirahat agar kami siap untuk melakukan ibadah tahajud dan subuh langsung di masjid nabawi. Insha Allah.

Tiba di Jeddah tepat pukul 18. Dari pesawat tidak ada belalai gajah seperti di Juanda atau Cengkareng, kami harus turun tangga dan naik bis ke airport. Di airport bagian imigrasi sedang shalat maghrib jadi kami antri sangat panjang. Antri di imigrasi Jeddah ini harus dengan muhrimnya. Setelah melewati imigrasi-kami tidak perlu pusing urus bagasi koper besar karena Alhamdulillah semua sudah diurus oleh bagian bagasi ESQ tours. Kami tinggal melenggang keluar sambil bawa koper cabin menuju bus yang disewa ESQ TOURS untuk membawa kami ke Madinah Al Munawaroh. Di Bus kami disambut lagi-lagi dengan makanan yang sedap khas indonesia berupa lunch box dan snack. Wah..wah..padahal di pesawat sudah kenyang lho. Bus pun berangkat menuju madinah..dan kami pun melanjutkan istirahat kami di bus. Perjalanan Jeddah Madinah akan ditempuh insha Allah dalam waktu 5 jam.

Menjelang kota Madinah kami dibangunkan oleh muthawif kami pak Zulman..kami lalu di ajak mengingat kembali perjuangan Rasulullah. Beliau dan pak Syuhada mengingatkan bahwa sebentar lagi kami akan memasuki kota Rasulullah, kota Wahyu.

Jam 1 pagi kami tiba di hotel Al Harittya dan subhanallah...langsung menemui bagasi koper besar kami di depan kamar. Terima kasih ya ESQ TOURS. Kerjanya baik sekali. Tiba di hotel kami langsung bersihkan diri dan beristirahat.

Hari ketiga 14 Mei 2008

Pukul 03.45, Bunda dan Bapak membangunkan Shafiya, waktunya untuk persiapan shalat tahajud dan subuh di masjid nabawi. Alhamdulillah Shafiya sangat kooperatif dan lekas bangun. Langsung ambil wudhu dan kami bersiap untuk ke masjid. Rupa-rupanya kami rombongan yang terlambat. Di Madinah, adzan tahajud ternyata pukul 03.00. Kami yang belum orientasi hotel sempat bingung lobby berada di lantai apa!! Heheheeh..ternyata kami salah lift, jadi tidak ada tombol G. Namun Alhamdulillah kami sempat bertahajud dan shalat sunnat fajar serta subuh di nabawi. Subuh pertama kami di Madinah Al Munawaroh yang suci. Subhanallah..terima kasih ya Allah.
Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
Setelah subuh, kami pun kembali ke hotel untuk breakfast. Di ruang breakfast ternyata sebagian bapak-bapak sudah berkunjung ke raudhah. Di kesempatan sesudah breakfast kami diingatkan kembali oleh trainer Bapak Syuhada untuk mengingat kembali perjuangan Rasulullah dan diingatkan untuk berterima kasih pada Rasulullah atas semua perjuangan dakwah beliau sehingga sekarang kami bisa berada dalam nikmatnya Iman. Alhamdulillah.

Insha Allah pukul 07.30 kami kembali ke nabawi untuk ziarah ke raudhah (untuk perempuan karena raudhah tidak buka 24 jam untuk perempuan), nah..sekalian Bapak beserta teman laki lainnya yang belum ikut ke raudhah ikut serta. Ziarah pertama ke raudhah dibimbing oleh seorang ibu yang memang tinggal di Madinah. Setelah shalat dhuha di masjid nabawi, kami pun menuju ke raudhah tapi antri dulu (berdasarkan negara). Ibu pembimbing itu meminta kami untuk shalat 2 rakaat sunnat mutlak di raudhah dan berdoa pada saat sujud terakhir. Karena suasana yang sangat ramai, sehingga biasanya asykar akan meminta keluar siapapun yang terlihat sudah selesai shalat. Alhamdulillah Bunda banyak dapat kesempatan untuk shalat 2 rakaat dan berdoa di raudhah, namun mengingat ini pengalaman pertama kali bagi Shafiya berdesak desakan. Maka segera setelah bersujud ucapkan shalawat dan terima kasih sedalam-dalamnya bagi Rasulullah..Bunda pun mengajak Shafiya keluar ke pintu exit dan melanjutkan shalat sunnat taubah disana. Sementara menunggu rombongan yang lain, kami membaca Al Quran. Dan setelah berkumpul, kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan menunggu shalat duhur.


30 menit sebelum jadwal adzan, Bunda-Bapak dan Shafiya sudah bersiap lagi ke masjid. Alhamdulillah sempat tidur sebentar sehingga bangun sudah merasa lebih segar. Kami shalat di daerah dekat tempat-tempat air zam-zam. Lagi-lagi kami tidak bareng dengan rombongan. Maklum membawa anak kecil, kami harus menyesuaikan dengan ritme Shafiya. Tapi alhamdulillah...Shafiya sangat bersemangat. Terima kasih ya Allah.

Setelah dhuhur, kami pun kembali ke hotel untuk makan siang dan istirahat untuk persiapan ashar. Dan kemudian shalat maghrib kami lanjutkan dengan i'tikaf sampai isya.

Setelah shalat isya, kembali ke hotel untuk dinner dan istirahat. Alhamdulillah semua makanan dan snack di hotel Al Haritya Madinah ini cocok dengan selera kami. Rupa-rupanya sang koki adalah orang Indonesia. Lha pantas aja kok ada sambel dan krupuk...hihihihiy.

Alhamdulillah Bapak - Bunda dan Shafiya bisa melaksanakan ibadah hari ini dengan lancar. Terima kasih atas pertolonganmu ya Allah. Kami istirahat begitu selesai dinner. Isya di Madinah sekitar pukul 20.30, jadi kami baru berangkat tidur hampir jam 22.00-22.30. Kuatkan kami ya Allah...

Hari ke-4 15 Mei 2008

Setelah bangun menjelang pukul 3 pagi untuk tahajud, Bunda berasa demam, pusing dan nyeri tenggorokan. Wah..ternyata radang tenggorokan akhirnya menyerang juga. Insha Allah sih bukan karena kecapekan perjalanan ini, tapi tertular dari Bapak yang sejak awal perjalanan sudah demam. Bapaknya sembuh, eh giliran Bunda. Astagfirullahal adziim..semoga sakit ini menjadi penghapus dosa-dosaku ya Allah.

Tapi Bunda mesti kuat ah..sayang sekali kalau kesempatan beribadah disini mesti kalah dengan rasa sakit. Setelah minum obat- dan menggagahkan diri untuk wudhu, persiapan membangunkan Bapak dan Shafiya untuk shalat tahajud dan berlanjut subuh alhamdulillah berjalan dengan mudah.

Setelah shalat subuh, kami bergegas kembali ke hotel untuk melaksanakan ziarah kota Madinah. Ya..hari ini kami akan mengelilingi kota Madinah. Sampai di lobby hotel, perbaiki wudhu lagi..sebab..kami akan mengunjungi masjid Quba. Ada hadits shahih yang berbunyi (Bunda tidak hafal lafaznya tapi kurang lebih maknanya ialah seperti ini) bahwa apabila kita wudhu dari kediaman kita dan shalat 2 rakaat di masjid Quba, maka pahala nya seperti umroh. Amiiiinn...Insha Allah. Dan ini didasarkan atas kebiasaan / tindakan Rasulullah sendiri.
Photobucket - Video and Image Hosting
Setelah siap semuanya di bis maka kami pun pergi ke Jabal Uhud dulu. Sampai di Jabal Uhud kami semua mendaki Jabal Uhud (Jabal maknanya gunung tapi Jabal Uhud ini seperti bukit tingginya) dan disana disampaikan oleh trainer PakFadli mengenai pemaknaan perang Uhud.
Photobucket - Video and Image Hosting
Bergulir air mata membayangkan perang Uhud yang harus dialami Rasulullah dan shahabatnya. Terasa bahwa perjuangan diri ini untuk Islam tidak ada artinya dibanding semua ini. Kami berziarah ke makam para syuhada. Dari Jabal Uhud kami menuju ke masjid Quba dan shalat 2 rakaat disana.
Photobucket - Video and Image Hosting
Lalu melihat (dari dalam bis) masjid Qiblatain dan setelah itu pergi ke Kebun Kurma. Alhamdulillah..ini yang ditunggu tunggu...hehehe..kami akan breakfast di Kebun Kurma yang rindang dan asri. Ternyata breakfastnya model lesehan. Wah...sedappnya. Kami disuguhi fresh kurma yang yummy sekalii. Setelah meluruskan kaki beberapa lama sambil menikmati fresh kurma. Kami menuju ke tempat makan pagi. Ada nasi goreng, sosis, lalapan, telur mata sapi, roti dan aneka jenis selai dan keju, jus, teh dan kopi.

Di kebun kurma ini juga tersedia toko oleh-oleh yang menjual kurma, coklat sampai kurma muda dan hati onta. Tasbih dan alat-alat ibadah lain juga ada. Tapi Bapak dan Bunda belum berniat beli apa-apa. Jadi kami beli oleh-oleh untuk teman sekolahnya Shafiya aja berupa 1 kilo coklat dan 12 tasbih untuk oleh-oleh teman kantor Bapak.

Setelah kenyang dari Kebun Kurma *Alhamdulillah* kami berkeliling lagi ke Jabal Magnet. Subhanallah medan magnet disini..mampu menyebabkan bis kami lari dengan kecepatan 100 km/jam tanpa ditekan gasnya. Masya Allah. Abdil juga sempat mencoba kesempatan naik sepeda motor yang disewakan seharga 10 Riyal dengan papanya. Di Jabal Magnet ini Shafiya tertidur (Shafiya duduk di Bus dengan Tante favoritnya yaitu Tante Nita..hehehe), jadi yang turun cuma Bapak dan Bunda.

Agak maksain diri juga Bunda turun karena lagi menikmati menggigil akibat demam radang tenggorokan..:-( Badan panas bangett. Tapi..dikuat-kuatin sambil banyak istigfar. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa Bunda ini. *Aminnn*

Setelah dari jabal magnet kami langsung pulang ke hotel dan persiapan shalat dhuhur. Alhamdulillah Allah memberi kekuatan bagi Bunda untuk tetap kuat menjalankan ibadah shalat di masjid Nabawi. Setelah makan siang, kami langsung istirahat. Alhamdulillah demam Bunda sudah berkurang hanya tinggal nyeri tenggorokan saja.

Shalat ashar, maghrib dan isya alhamdulillah bisa dikerjakan dengan lancar oleh Bapak-Bunda dan Shafiya. Setelah shalat isya kami berkumpul dan makan malam di hotel. Sempet-sempetnya habis dinner Tante Nita ajakin Bunda ke penjual -parfum. Hehehe..Parfum 10 Riyalan..tapi wanginya lumayan kok.

Habis makan malam...pak Zulman mengajari mengenai pemakaian baju ihram untuk pria dan syarat-syarat ihram untuk pria dan wanita. Iyaa..!! Insha Allah besok siang kami ke Makkah untuk melaksanakan UMROH. Mudahkan kami ya Allah....

Untuk diingat:
1. Gelar kota Madinah adalah Al Munawwarah yang artinya kota yang bercahaya. Madinah masih punya 93 nama lainnya. 2. Masjid Nabawi semula adalah lahan untuk mengeringkan korma milik dua anak yatim: Suhail dan Sahal bin Nafi', kemudian lahan ini dijual kepada Rasulullah dan dibangun dalam dua kali pembangunan. Pertama pada tahun 1 H (622 M) seluas 31.5 x 27m2 dan kedua setelah penaklukan Khaibar tahun 2 H (623 M) seluas 45 x 45m2. Lalu pada jaman Raja Fahd bin Abdul Azis, dilakukan pembangunan dan perluasan hingga saat ini mempunyai luas total 400.500m2 dan mampu menampung satu juta jamaah. 3. Pintu masjid Nabawi terdiri dari: pintu Timur (bab Ali Ustman / Bab Nabi karena Nabi SAW masuk dari pintu tersebut, dinamai juga Bab Jilbril), Pintu barat dinamai Bab Ar Rahmah, pintu selatan di arah kiblat dinamai Bab Ali Umar yang terletak antara tempat Rasulullah SAW menunaikan shalat dan kamar Nabi SAW. 4. Mimbar Nabi SAW Rasulullah SAW bersabda.." Wa mimbari ' ala haudhi" yang artinya " Dan mimbarku itu ada di kolamku (di akhirat nanti)" Mimbar ini awalnya dibuat oleh sahabat Nabi dan terbuat dari sebatang pohon kurma, namun pada kekalifahan Turki Ustmani yang dipimpin Sultan Murad Al Ustmani pada tahun 998 H (1593 M) beliau mengirim mimbar yang terbuat dari marmer sehingga menjadi salah satu keajaiban dunia pada zamannya. Mimbar ini yang sampai sekarang bisa kita saksikan (di bagian laki2) di masjid Nabawi. 5. Raudhah Nabi SAW bersabda: " Maa baina baitii wa mimbarii raudlotun min riyaadlil jannah". Artinya: " Tempat yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah suatu taman dari taman taman di Surga." Sekarang ini Raudhah ditandai dengan warna karpet yang berbeda yaitu karpet berwarna putih kehijauan. 6. Rumah Rasulullah SAW Sejarawan As Samanhudi mengukur luas kamar / rumah nabi, ternyata panjangnya sejumlah 10 2/3 hasta di arah selatan dan di utara sejumlah 10 5/12 hasta. Lebar dari utara ke selatan 7 5/8 hasta. Tebal dindingnya 1.5 hasta kecuali di sisi timur berjumlah 1 3/8 hasta. 1 hasta = 45 cm. Batas-batas rumah Rasulullah: Utara: bersambung dengan rumah fatimah r.a (putri beliau) Selatan: Ada jalan yang memisahkan dengan rumah Hafshah binti Umar bin Khattab Timur: tempat shalat jenazah Barat: Masjid Nabawi 7. Maqam Baqi Terletak di tenggara Masjid Nabawi dan disini banyak para sahabat dan keluarga Rasulullah dimakamkan. 8. Masjid Quba Pertama kali dibangun Rasulullah SAW setibanya dari Makkah. Keistimewaan masjid ini adalah barang siapa yang shalat dua rakaat didalamnya maka pahalanya sama dengan pahala mengerjakan umrah. 9. Jabal Uhud Terletak 3 mil dari Madinah di sebelah utara dan merupakan gunung batu yang besar sekalo dan warnanya cenderung merah serta memanjang dari arah timur ke barat sekitar 10 km. Di Jabal Uhud terjadi perang Uhud antara kaum muslimin dengan musyrikin Makkah pada tahun ketiga hijrahnya Rasulullah SAW. 10. Masjid Qiblatain Disebut dua kiblat karena di masjid ini Rasulullah melaksanakan shalat dengan dua kiblat. Saat itu Rasulullah mengunjungi Ummu Basyar, lalu Ummu Basyar membuatkan makanan untuk Nabi SAW. Kemudian datang waktu shalat dhuhur. Ketika shalat dua rakaat pertama beliau menghadap ke baitul Maqdis, kemudian beliau diperintahkan Allah untuk mengubah kiblat ke arah Ka'bah. Maka Rasulullah pun pada dua rakaat terakhir berputar menghadap Ka'bah. 11. Masjid Tujuh (Perang Khandaq/Parit) Asal masjid ini adalah pos-pos pengintaian yang dibangun sepanjang parit pada tahun kelima Hijriah,maka untuk mengenang kemenangan kaum muslimin dibangun masjid tujuh dengan nama nama: Masjid Abu Bakar Ash Shiddiq, masjid Umar bin Khattab, masjid Utsman bin Affan, masjid Ali bin Abi Thalib masjid Salman Al Farisi dan masjid Al Fatah serta masjid Fatimah. 12. Adab ziarah ke makam Rasulullah SAW Rasulullah bersabda: - " Siapa yang berziarah kepadaku sepeninggalku, maka ia seakan-akan mengunjungiku semasa hidupku." - "Siapa yang memperoleh keluasan tetapi tidak berziarah kepadaku, maka ia telah bersikap kasar kepadaku." - "Siapa yang datang berziarah kepadaku, yang tiada kepentinga lain selain berziarah kepadaku, maka Allah SWT akan menjadikan aku sebagai pemberi syafaat kepadanya." Ketika berziarah sebaiknya memperhatikan hal hal berikut ini - Memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW selama perjalanan ke Madinah. - Mandi, memakai wewangian dan mengenakan pakaian paling bersih - Santun dan tidak takabbur - Setelah masuk masjid Nabawi segera shalat dua rakaat (terutama di samping mimbar). - Pergi ke makam Rasulullah dan berdiri pada bagian wajahnya lalu mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW. - Kemudian pergi ke Raudhah dan shalat sunnah di tempat itu dan berdoa. - Setelah selesai keluar dan menuju maqam Baqi untuk berziarah ke keluarga dan sahabat Rasulullah SAW.






1 comment:

Anonymous said...

Subhanalloh..saya rasanya iri sekali dengan pengalaman sejawat, ingin sekali rasannya umrah membawa seluruh keluarga..tapi seperti kata ustadz, kita bisa sampai kesana, pada hakekatnya, semata mata karena undangan Allah..saya beserta seluruh keluarga belum memdapat undangan..insya Allah suatu hari nanti kami bisa menyusul, doakan ya