Tuesday, June 10, 2008

UMRAH JUMADIL AWAL ESQ TOUR- part 2

Alhamdulillah di sela sela kesibukan dengan berbagai macam urusan, Bunda ada kesempatan untuk kembali posting mengenai kelanjutan cerita perjalanan umroh kami sekeluarga.

HARI ke-5 (Madinnah-Makkah) 16 Mei 2008

Seperti biasanya kami bertiga bangun pukul 03.00 - 03.30 untuk melaksanakan shalat tahajud di masjid Nabawi. Jangan bayangkan suasana yang sepi...salah besar! suasananya ramai sekali. Berduyung-duyung manusia datang memenuhi panggilan adzan tahajud yang dikumandangkan sekitar pukul 03.00. Baik dari warga Madinah sendiri, maupun pendatang.
Subhanallah. Alhamdulillah..kondisi Bunda yang demam berangsur pulih atas izin Allah. Shafiya juga bersemangat dan tidak rewel sama sekali walau dibangunkan dini hari.

Setelah shalat subuh berjamaah selesai, kami balik ke hotel Al Haritya untuk makan pagi. Kemudian sekitar pukul 07.30 (jam bukanya Raudhah untuk perempuan), kami kembali menziarahi makam Rasulullah sekaligus berpamitan (ziarah wada'). Hati ini terasa sangat haru. Sedih meninggalkan kota wahyu Madinnah Al Munawarah.
Kami menuju Raudhah dan alhamdulillah ternyata waktu kami sampai dan selesai melaksanakan shalat Dhuha, memang giliran Indonesia yang boleh masuk. FYI : jadi sekarang Raudhah (untuk wanita) memang dibuka bergiliran dan masuk berdasarkan negara.

Kali ini Bunda berhasil mendekat ke makam Rasulullah..shalat disana dua rakaat dan berdoa-bershalawat-mengucapkan salam rindu sedalam-dalamnya untuk Rasulullah. Setelah itu bergeser ke mimbar dan subhanallah..Bunda dan Shafiya diberi kesempatan oleh Asykar untuk shalat di depan mimbar 2 rakaat sambil berdoa kembali. Alhamdulillah...setelah itu kami pun keluar dan menuju kembali ke hotel untuk beristirahat dan persiapan memakai baju ihram.

Setelah kami berbalik ke hotel, Shafiya dan Bapak beristirahat, Bunda pun menyiapkan koper besar kami lagi karena pukul 09.00 sudah harus diletakkan di depan kamar hotel agar crew bagasi ESQ tour bisa mengambil dan packing untuk dibawa ke hotel Le Meridien Makkah. Jadi sekali lagi kami baru akan menjumpai koper besar kami di depan kamar hotel di Makkah. Tapi kami sudah disediakan koper cabin yang cukup untuk menampung keperluan kami. Enaknya..tidak perlu mengangkat dan mengurus sendiri koper2 besar kami. Tahu sendiri kalau di luar negeri kan tidak ada porter..hehehe.

Sekitar pukul 10.30, kami bertiga bersiap untuk mandi sunnah ihram sekaligus untuk Bunda dan Shafiya memakai baju ihram. Untuk para Bapak-bapak, baju ihram dipakai setelah makan siang.

Sekitar pukul 11.15 kami sudah berjalan menuju ke masjid Nabawi. Walaupun adzan Dhuhur masih sekitar 1 jam lagi, namun karena ini hari Jumat, masya Allah...ramai sekali. Namun alhamdulillah kami sekeluarga masih mendapatkan tempat di dalam masjid. Shafiya mengeluh capek, namun Bunda kuatkan untuk tetap bersemangat ke mesjid.

Setelah shalat tahiyatul masjid dan berdzikir sebentar, Shafiya merengek ingin pipis. Masya Allah..padahal manusia berduyung-duyung masuk masjid. Kalau kami keluar, tipis rasanya harapan bisa duduk kembali di tempat yang sama beserta keluarga yang lain. Bunda merasa mulai terganggu dengan rengekan Shafiya ini, tapi mau bagaimana lagi. Bunda putuskan kembali ke hotel untuk mengantarkan Shafiya pipis..namun kali ini entah rasanya bagaikan ujian dari Allah. Bunda berusaha bersabar dengan memperbanyak istigfar, tapi di tengah perjalanan ke hotel melihat ribuan manusia rasanya kesabaran semakin memuncak lalu..cuitttt...tercubitlah Shafiya dan menangislah dia. Tapi Bunda makin bergegas ke kamar hotel. Astagfirullah..

Di kamar hotel-ketika Shafiya pipis di kamar mandi, mulailah meledak tangis Bunda. Masya Allah..bukankan anakku adalah amanahMu ya Allah. Bukankan dia BUKAN milikku ya Allah. Lalu kenapa di tanah suci ini dia harus kusakiti. Melihat Bunda menangis..Shafiya yang sudah tenang malah ikut menangis lagi dan minta maaf. Bunda pun menangis makin keras. Ampuni aku ya Allah. Ini adalah amanahMu. Ampuni aku yang lalai dalam mendidiknya. Ampuni aku yang semena-mena terhadapnya. Ampuni dosaku dengan meletakkan anakku di sisiMu yang mulia ya Allah. Ketika selesai Bunda berdoa sambil memeluk Shafiya, adzan dhuhur pun berkumandang.
Seketika itu Bunda merasa sangat hina dan kecil di hadapan Allah. Bunda merasa tidak pantas bagi Bunda menginjakkan kaki ke Nabawi. Bunda bilang ke Shafiya untuk shalat di hotel saja, tapi Shafiya tidak mau. Dia bersemangat untuk kembali ke Nabawi di tengah panas teriknya kota Madinah. FYI : setelah Adzan dengan dimulainya Shalat ada jeda waktu sekitar 30 menit.

Demi melihat Shafiya yang bersemangat, maka Bunda pun tergerak untuk segera bergegas kembali ke masjid. Di kejauhan terlihat orang berjamaah sudah memenuhi separuh lapangan masjid. Ya Allah...ampuni kami ya Allah. Aku hambaMu yang hina ini memohon pada Mu untuk diijinkan bershalat di didalam tempatmu yang suci-masjid Nabawi ini ya Allah. Aku bertaubat atas dosaku tadi ya Allah. Demikian yang selalu Bunda kumandangkan dalam hati.

Lalu..subhanallah..ternyata ada sela-sela diantara orang yang duduk-duduk di lapangan masjid itu yang bisa dilewati. Sambil berbahasa isyarat permisi, Bunda dan Shafiya tetap maju menuju pintu 16 (pintu Umar bin Khatab-insha Allah) dan bisa!

Sampai di depan pintu juga berjubelan, sangat antri. Bunda tetap beristigfar. Lalu..Subhanallah..Asykar itu memanggil Bunda dan Shafiya untuk masuk dan menunjukkan tempat di bagian kiri dimana memang benar-benar tersisa tempat untuk 2 orang. Subhanallah..Astagfirullah..Laa Illaha Illalah..

Bunda dan Shafiya segera memakai mukenah dan iqamat pun dikumandangkan. Shalat jumat dimulai! Deras mengalir air mata Bunda sambil Shalat kali ini. Betapa maha pengasihnya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Betapa maha pengampunnya Engkau ya Ghafur. Engkau ijinkan hambaMu yang hina ini untuk dimudahkan masuk kembali ke masjid setelah hamba berbuat dzalim pada amanahMu. Alhamdulillah..Ampuni kami ya Allah.

Setelah shalat jumat, kami langsung shalat Ashar jama taqdim karena segera akan bertolak ke Makkah.

Setelah itu kami balik ke hotel dan makan siang. Lalu para Bapak bersiap mengenakan baju ihram dan kembali ke ruang makan hotel untuk kami bersama-sama melakukan pemaknaan kain ihram.

Berurai lagi air mata mendengar tutur sang trainer. Betapa sang trainer mengingatkan kami untuk tidak sombong dan bermegah diri mengenakan kain ihram yang putih suci. Padahal diri kami sesungguhnya sangat hina,penuh dosa.

Setelah mengambil hikmah dari pemaknaan kain ihram, kami pun menuju ke bis untuk segera mengambil miqat di Bir Ali. Setelah itu sambil bertalbiyah, kami lanjutkan perjalanan ke Makkah Al Mukaramah yang memakan waktu 5 jam sambil terus bertalbiyah.

Alhamdulillah pukul 22.00 kami tiba di Le Meridien Makkah. Setelah check in dan minum teh arab, kami menuju ke kamar hotel dan memperbaiki wudhu lalu turun untuk bersama-sama makan malam (padahal di bis sudah disediakan snack berat- terima kasih ESQ TOUR).

Setelah makan malam, kami berkumpul bersama dan berjalan bersama menuju masjidil Haram untuk melaksanakan umroh.

Kami shalat isya dan maghrib jama takhir lalu kemudian berthawaf-bersa'i dan ber tahallul. Alhamdulillah Shafiya kuat melaksanakan semuanya tanpa ada halangan.

Setelah tahallul, lega rasanya hati ini sekaligus penuh dengan syukur. Kami bisa melaksanakan ibadah umroh kami dengan kemudahanMu ya Allah. Termasuk ayah kami yang pernah stroke, anak kami yang belum lagi 7 tahun usianya, keponakan-keponakan kami yang 3 tahun dan bayi 6 bulan semuanya kuat-sehat wal afiat dan Engkau mudahkan untuk menjalankan ibadah umroh. Semoga engkau terima ibadah kami ya Allah..semoga engkau buka pintu rahmatMu bagi kami dan yang kami inginkan hanyalah RidhaMu ya Allah.

Setelah selesai kami shalat lail dan kembali ke hotel untuk selanjutnya istirahat dan bersiap shalat subuh pukul 05.00 nanti. Di tengah perjalanan ke hotel kami belikan Shafiya es krim..hahaha...dini hari makan es krim ya cuma di Makkah ini. Karena udara memang 41 derajat, jadi terasa segar makan es krim. Eh..di perjalanan sesudah beli es krim ada seorang bapak yang memanggil manggil kami, memberi kami nasi mandhi. Wah..rejeki nomplok, sesudah thawaf dan sa'i yang mengeluarkan energi, seporsi besar nasi mandhi kami nikmati di kamar hotel. Slruuuppp...

Kami pun istirahat dan bersiap melaksanakan shalat subuh.

Untuk diingat

Makkah disebut juga tanah haram, pada tahun 8 H masih boleh ditempati atau dikunjungi orang non muslim. Akan tetapi karena orang orang kafir banyak melakukan tindakan munafik dan memusuhi dan menodai syiar islam, maka pada tahun 9 H berdasarkan firman Allah dalam At Taubah ayat 28:

"Hai orang orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini".

Disinlah Allah SWT menempatkan Kabah dan Masjidil Haram, disini pula ditetapkan larangan seperti : berburu hewan, merusak pohon-tanah dan batu, dan melarang orang non muslim masuk.

Oops...sudah waktunya Bunda berangkat ke SURABAYA EYE CLINIC nih. Insha Allah di lain hari di update lagi untuk hari-hari perjalanan selanjutnya.

Salam

No comments: