Thursday, August 05, 2004

To be or not to be...Blind?? That's the question..

Suatu pagi di klinik Glaukoma…

“Jadi…apa makna dari semua ini Dok?” ibu itu bertanya. “ Maksud dokter, anak saya akan mengalami kebutaan selamanya?” ujarnya..
Aku diam…..hatiku bagai tersiat-siat dan dengan lidah kelu aku mencoba menjawab…
”Kemungkinan besar….ya…penurunan penglihatan putri ibu..sudah cukup terlambat untuk bisa diselamatkan.” kataku perlahan..

Namanya Lina (bukan nama sebenarnya)…dia gadis berusia 12 tahun yang sedang aktif-aktifnya menikmati dunianya….dia suka membaca dan komputer.
Tapi..pada saat dia datang pertama kali di klinik tempat aku bekerja…pandangan mata kanannya sudah tinggal 10 cm…sementara mata kirinya…tinggal 1 meter saja…Perusakan syaraf penglihatan yang terjadi akibat neglected glaucoma (glaucoma terbengkalai) yang diderita selama hampir 4 tahun telah terjadi sedemikian hebat..
matanya putih…bersih…tenang…takkan ada yang menyangka dia akan menjadi buta.

“Tadinya 4 tahun ini….mata Lina sering kemeng Dok…kepala terasa pusing..Tapi sudah saya bawa ke dokter spesialis mata di tempat saya tinggal.Dibilangnya alergi dan disuruh menetesi obat tetes mata yang dibeli dari prekteknya tapi namanya nggak tahu Dok…karena kertas nama obat sudah dikelupas dokternya..” ujar si Ibu ..

Aku gemas..otakku terasa seperti mendidih…

Dia dokter spesialis mata…..tidakkah dia mendengarkan keluhan pasiennya…tidakkah dia memeriksa pasiennya dengan teliti…mata sering kemeng..pusing…syaraf penglihatan yang sudah rusak digerogoti tekanan bola mata….
Kalaupun dia tak sanggup menangani pasien seperti itu….tidakkah dia berpikiran untuk konsltasi ke tempat yang lebih mampu….apa guna surat rujukan dan rumah sakit rujukan kalau seperti ini….

Dengan penyakitnya yang sudah tahapan akhir seperti ini baru datang ke rumah sakit rujukan..apa yang dapat kita lakukan..?? Tidak ada….

Satu tunas bangsa telah pupus penglihatannya..telah hilang kesempatan untuk menjadi produktif…hanya dikarenakan oleh sebuah kelalaian….

Dan Lina pun tetap bertanya ‘’ Dok..bolehkah saya sering bermain komputer?..Saya sangat menyukai komputer Dok…?!” Sementara sang ibu berbisik di telingaku..
”Tak adakah tempat di dunia ini yang dapat mengobati penyakit anak saya ini dan mengembalikan penglihatannya Dok??”

Dan aku tertunduk….mencari jawaban terbaik yang dapat diterima mereka…

Aku sayu………aku terharu……

1 comment:

Hadi Kuncoro said...

Assalamualaikum Ibu Dokter

makasih udah mampir di blogs ku. dan exactly we had faced the simmilar problem 2 months ago when my daughter have to stayed in hospital.
Even the doctor failed to analize what was my doughter sick and we have spent millions rupiah for International Hospital services with nothing.
Any law and regulation to protect all patients from this kind of filure in this country ?

furthermore, saya hanya bisa mengelus dada dan berdoa semoga hal ini tidak pula terjadi pada pasien-pasien lain.

wassalam