Aku ibu paruh waktu
Aku ibu paruh waktu…
Waktuku habis dimakan rapat, kerja, jaga dan praktek.
Aku sibuk dengan pekerjaanku sendiri dan meninggalkan darah dagingku sendiri tumbuh dan berkembang.
Aku selalu berkilah untuk menghibur diri sendiri bahwa apa yang ku lakukan demi pengabdianku kepada umat. Lalu…. apakah anakku juga bukan umat??
Aku bagaikan ibu paruh waktu yg datang dan pergi seharian. Seribu kalimat sayang dan segumpal materi yang kuberikan ternyata tak mampu menggantikan kehadiranku. Dan, waktu yang terhempas, tak mungkin lagi bisa aku ulangi. Tak bisa aku ganti dengan apapun.
Tenggorokanku kini sarat oleh penyesalan dan rasa bersalah.
“Robbana Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lalai mengurus amanah yang engkau berikan. Lindungilah anakku. Jadikanlah, mereka penolong agama-Mu seperti engkau jadikan Fatimah Az Zahra.”
Seperti kata penyair Kahlil Gibran, anak bagai busur panah yang meluncur deras menuju takdirnya. Anakku pun akan berlari menuju alunan takdir hidupnya.
Dan, disela-sela ketidakmampuanku, aku masih berharap busur panah kami bisa melesat manis dalam aliran Tuhannya.
Tentu, ia melangkah dengan panduan tangan kami, aku dan suamiku.
Insha Allah…...
UPDATE:
Alhamdulillah..terima kasih atas doa dan supportnya yah..
Kalian memang teman temanku dan saudaraku yang terbaik...:)
No comments:
Post a Comment