Tuesday, October 26, 2004

Kembalikan Ramadhan ku yang dulu..:(


Image Hosted by ImageShack.us

Sejak 2-3 tahun ini aku perhatikan..sudah banyak yang berubah dengan ramadhan di Indonesia.
Perasaan yang syahdu ditambah lagi dengan program TV yang mendukung seperti lentera hati (asuhan Pak Quraish Shihab), dan acara lainnya yang menghangatkan jiwa..sekarang sudah tak kutemukan lagi..
Materi ceramah di televisi umumnya itu-itu saja dari tahun ke tahun.
Kuis-kuis yang digelar pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan elementer di seputar ajaran dan peristilahan agama Islam.

Yang juga makin mencolok adalah menonjolnya peran para pelawak dalam acara-acara itu. Ajaran-ajaran agama disampaikan dengan penuh canda dan tawa - dan secara umum tak ada kaitannya dengan makna puasa itu sendiri.
Tapi anehnya...belum ada yang protes dengan terhadap gejala yang ganjil ini: agama direpresentasikan oleh para pelawak, seolah agama adalah sesuatu yang lucu atau patut didakwahkan secara kocak.

Apakah demi rating, demi banyak iklan yang masuk maka semua ini harus dihalalkan?
Bulan ramadhan dijadikan bulan bisnis dan promosi??

Tidakkah pihak-pihak yang berkepentingan dengan soal ini perlu melakukan sesuatu?
Tolong dong..kembalikan ramadhan ini sebagai bulan puasa..bulan menuju kemenangan...
Please....:((

3 comments:

Hadi Kuncoro said...

wah no wonder bunda, karena puasa dan lebaran dari hasil survey warta ekonomi ternyata untuk FMCG dan Adv media bisa meraup 40% omset dari total omset setahun.
Bayangkan hanya satu bulan saja.. itulah kapitalisme yang melenceng dan tidak sesuai dengan pelopornya Pak Adam Smith dan Montezque.. semoga puasa kita barokah.

Tok Rimau said...

Program TV menarik ketika Ramadhan di Malaysia.
1. Jejak Rasul - Dokumentari bersiri tentang tempat-tempat bersejarah dalam Islam. Setipa hari ditayangkan sebelum Magrib.
2. Al-Kuliyyah - 2 ahli panel profesional (ustaz/ustazah) mengupas isu-isu penting dalam masyarakat dari sudut Islam. Setiap hari ditayangkan sebelum subuh. Ketika bukan ramadhan ianya ditayangkan pada hari Jumaat sahaja.

Tian Arief said...

Ramadhan masa kini: mulai dari sahur, imsak, waktu shaum sepanjang hari, hingga magrib, lalu malam hari hingga sahur, kita disodori acara televisi --yang kalau kurang pandai2 memilah dan memilih, malah menjebak kita pada acara gosip infotainment dan perilaku konsumtif iklan2, serta semangat mendapatkan harta dengan gampang lewat kuis. Terus terang, saya masih susah melepaskan diri dari kotak ajaib bernama televisi itu. :(