D untuk DEMAM
Jumat 26 Agustus 2005..
Bangun jam 3 pagi..badan panas, sakit kepala dan suara tak ada..Hm..OK..aku demam..respiratory tract infection?? maybe...
Aku minum Paracetamol 1 gram dan Amoxycillin 500 mg lalu coba tidur lagi..
Iya dong..orang demam..mana boleh pergi kerja..
Harus tinggal di rumah, makan obat teratur, minum banyak air putih dan tidur..Begitu kan nasihat dokter? Oh..well..
Tiba-tiba pukul 5.30 aku terbangun dengan perasaan cemas.. Iya lah..aku kan saat ini bertugas di Emergency Room dan sendiri pulak! Tak ada dokter yang akan cover aku di Instalasi Rawat Darurat-bagian I.P.Mata kalau aku tidak masuk hari ini..:-(
Suamiku sudah mulai ribut-ribut, sebab aku demam kok harus pergi kerja juga. Tapi..mau gimana lagi ?? Lagipun aku cuma demam aja kan? ... masih bisa jalan, belum harus masuk ICU . Kerja macam aku ini kan, kalau sudah masuk ICU hooked up to life support machine baru dapat ijin. Baru boleh cuti…sakit..
08.30 am aku sudah ada di Emergency Room. OK..Seorang orang sakit merawat orang sakit yang lain... ..
Habis jam dinas di ER, masih harus jaga..kalau-kalau ada emergency call dari ER. OK..biar dr jaga 1 (dokter juniorku) tangani dulu...Biarlah aku tidur di ruang dokter jaga.
18.30 pm dr.NA called konsultasi tentang patient yang mata kanannya kena plat besi..
22.00 pm. Aku dah ada di ruang operasi yang dingin menusuk tulang..(maybe karena aku demam ya..) untuk operasi pada mata si pasien yang robek karena plat besi itu..Operasi berlangsung hingga pukul 00.30 pm.
02.30 am ada pasien datang terkena luka bacok di wajahnya dan mengenai matanya. Muntah-muntah..I think there is something wrong in his brain..Intra Cerebral Hemorrhage?? Aku minta dr NA untuk CT SCAN pasien itu..ternyata yak betul!! Dia ada perdarahan otak..masukkan ke ruang RESUSITASI karena kesadaran mulai menurun..
Sabtu,27 Agustus 2005
07.00 a.m Akhirnya balik pulang ke rumah untuk istirahat..finally..hopefully..
Aku bukan mau cerita tentang pengorbanan aku pergi kerja walaupun demam²... Aku bukan pula ingin jadi pahlawan. The moral of the story is... tolong ..hargai kerja dokter..jangan cuma bisa menuntut aja..cuma bisa complain aja.The next time jumpa dokter coba tanya dokter itu apa khabarnya?... Coba lihat muka dia, pucat nggak?.. bibir dia kering nggak?... mata dia berair tak?... Coba lihat dokter itu sendiri sakit tak?
sebab......orang demam.. seharusnya..mana boleh pergi kerja...
I love everything that I have especially my family. They mean so much to me. They are my strength, my life and my everything. If I had to choose, I will always choose them as my family. I’m so grateful that I have them in my life.
Tuesday, August 30, 2005
Wednesday, August 24, 2005
P.A.M.I.T D.U.L.U
Aku terpaksa lupakan blog ini buat sementara waktu.
Bukan....bukan karena kesibukanku di rumah sakit atau karena proposal penelitianku yang harus aku presentasikan dalam waktu dekat ini.
Aku ingin take a break...
Jangan risaukan aku.
Aku baik-baik saja...Aku cuma ingin take a break.
A long one, short one... it depends....
This blog will be temporarily frozen for a couple of weeks to allow me to sort out my 'offline' life... Please be informed. Thanks for visiting.
Aku terpaksa lupakan blog ini buat sementara waktu.
Bukan....bukan karena kesibukanku di rumah sakit atau karena proposal penelitianku yang harus aku presentasikan dalam waktu dekat ini.
Aku ingin take a break...
Jangan risaukan aku.
Aku baik-baik saja...Aku cuma ingin take a break.
A long one, short one... it depends....
This blog will be temporarily frozen for a couple of weeks to allow me to sort out my 'offline' life... Please be informed. Thanks for visiting.
Monday, August 22, 2005
Setting: Di mobil, perjalanan pulang pada sore hari..
Shafiya: "Bun..Allah itu ada dimana ya?"
Bunda: (Wah..musti hati-hati nih..anak balita kan belum bisa diajak berpikir abstrak)
"Hm....Allah itu ada di surga Nak...."
Shafiya: "Bagaimana ya Bun, caranya supaya aku bisa ketemu dengan Allah??"
Bunda: " Syaffa harus jadi anak yang shalihat, kalau Syaffa shalihat Insya Allah ketemu
Allah nanti di surga.."
Shafiya: "Apa Syaffa naik pesawat aja ya BUn ke surga..supaya bisa ketemu ama Allah..?"
Bunda: (Duuh..jadi nyesel nih...napa gak mempersiapkan diri dengan pertanyaan-pertanyaan se
perti ini yah..)
Yang penting...Syaffa harus shalihat dulu Nak.dengan begitu Syaffa akan bisa bertemu
dengan Allah ya...
Shafiya: (kurang puas) "Tapi...naik apa?? Pesawat atau apa???"
Bunda: "Duuh..Syaffa memang anak shalihat yang hebat ya..Maaf ya Nak..Bunda belum bisa
jawab pertanyaannya Syaffa. Insha Allah Bunda cari dulu jawabannya dulu ya..
Shafiya: "Ok Bun...Tapi janji ya...jangan lama-lama nyari jawabannya.."
Duuh..Rabbi..bantu aku untuk membimbing amanahMu ini..Aku ini hambamu yang lalai mengurus amanah yang kau berikan padaku..Sampai-sampai pertanyaan semacam ini pun aku belum bisa menjawabnya..
Robbana Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lalai mengurus amanah yang engkau berikan. Lindungilah anakku. Jadikanlah, dia penolong agama-Mu seperti engkau jadikan Fatimah Az Zahra.”
Ada yang bisa kasih ide maupun contoh..bagaimana mengajarkan tauhid ke anak balita..
Jazakillah....
Shafiya: "Bun..Allah itu ada dimana ya?"
Bunda: (Wah..musti hati-hati nih..anak balita kan belum bisa diajak berpikir abstrak)
"Hm....Allah itu ada di surga Nak...."
Shafiya: "Bagaimana ya Bun, caranya supaya aku bisa ketemu dengan Allah??"
Bunda: " Syaffa harus jadi anak yang shalihat, kalau Syaffa shalihat Insya Allah ketemu
Allah nanti di surga.."
Shafiya: "Apa Syaffa naik pesawat aja ya BUn ke surga..supaya bisa ketemu ama Allah..?"
Bunda: (Duuh..jadi nyesel nih...napa gak mempersiapkan diri dengan pertanyaan-pertanyaan se
perti ini yah..)
Yang penting...Syaffa harus shalihat dulu Nak.dengan begitu Syaffa akan bisa bertemu
dengan Allah ya...
Shafiya: (kurang puas) "Tapi...naik apa?? Pesawat atau apa???"
Bunda: "Duuh..Syaffa memang anak shalihat yang hebat ya..Maaf ya Nak..Bunda belum bisa
jawab pertanyaannya Syaffa. Insha Allah Bunda cari dulu jawabannya dulu ya..
Shafiya: "Ok Bun...Tapi janji ya...jangan lama-lama nyari jawabannya.."
Duuh..Rabbi..bantu aku untuk membimbing amanahMu ini..Aku ini hambamu yang lalai mengurus amanah yang kau berikan padaku..Sampai-sampai pertanyaan semacam ini pun aku belum bisa menjawabnya..
Robbana Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lalai mengurus amanah yang engkau berikan. Lindungilah anakku. Jadikanlah, dia penolong agama-Mu seperti engkau jadikan Fatimah Az Zahra.”
Ada yang bisa kasih ide maupun contoh..bagaimana mengajarkan tauhid ke anak balita..
Jazakillah....
Friday, August 19, 2005
Aku rasa "dia" memang nggak tahu diri...:(
Dia adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan, datang 3 minggu lalu pada saat aku bertugas jaga di Emergency Room karena infeksi berat pada mata kanannya..yeap..Corneal Ulcer.
Pada akhir pemeriksaan aku sarankan padanya untuk opname (masuk rumah sakit) karena infeksi yang dideritanya sangat berat. Dengan keras dia menolak karena dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya barang seharipun...
Akhirnya setelah memberikan penyuluhan panjang lebar mengenai penyakitnya, pengobatan dan komplikasi yang mungkin timbul dan dia tetap menolak masuk rumah sakit...akupun meminta dia menandatangani surat penolakan masuk rumah sakit..(and Thanks GOD I did not forget to do this!)
Bukan hanya itu saja, karena kasihan..aku memintanya datang lagi besoknya ke departemen tempatku bekerja untuk aku konsultasikan (gratis!) ke seniorku..seorang professor di bidang External Eye Disease, dan diadviskan untuk memberikan injeksi sub conjunctiva 5 hari berturut-turut.
Sebenarnya pemberian injeksi sub conjunctiva ini memakan biaya yang banyak, tapi karena kasihan..dia aku specialkan...ok..for free..it's on me....Aku bilang gitu ke dia...Soalnya..biaya pelayanan ini kan yang narik Rumah Sakit..kitanya para dokter mah nggak bisa ngapa-ngapain..
Tiap-tiap hari..aku coba berbuat baik kepadanya. Aku berbuat sebaik mungkin dalam memberikan perawatan kepadanya. Aku berusaha agar dia dapat secepat mungkin diobati untuk menyelamatkan sisa penglihatannya yg masih ada.
5 hari penyuntikan sub conjunctiva telah dilalui...tanda-tanda menuju kesembuhan mulai nampak. Demi tersimpannya data penyakitnya (rekam medik) yang baik...2 hari kemudian bapak itu aku suruh kontrol kembali ke instalasi rawat jalan mata di RSU Dr Soetomo..tapi dia tak datang..1 minggu kemudian...10 hari kemudian...tetap aja dia nggak datang...
Eh..tiba-tiba hari ini (2 minggu setelah waktu yang seharusnya dia kontrol tapi nggak kontrol)..dia kembali dengan emosi dan kemarahan yang memuncak karena penyakitnya yang nggak sembuh-sembuh. Setelah berbicara beberapa lama akhirnya dia berteriak..
“ PELAYANAN LAMBAT!! DOKTER CUMA SURUH PERIKSA INI, PERIKSA ITU..!! GIMANA SAYA BISA SEMBUH!! SUDAHLAH DOK…SAYA MINTA PERTANGGUNG JAWABAN DOKTER !! DAN SAYA MAU DOKTER LAIN!!“
Mukaku merah padam, malu banget kan? Gimana nggak?? seluruh pasien di sal ruangan mata memandang aku yang sudah mulai menitikkan air mata.
Dia datang dengan infeksi berat di corneanya atau di medik disebut dengan Corneal Ulcer...sudah aku sarankan untuk opname tapi dia tidak mau. Sudah aku terangkan bahwa Corneal Ulcer ini membutuhkan terapi yang intensif termasuk penyuntikan anti infeksi ke dalam bola mata tapi dia nggak peduli dan tetap keukeuh nggak mau ngamar....:(
Sudah aku bawa dia konsultasi ke senior professorku untuk advis pengobatan dan disarankan untuk kontrol teratur di unit rawat jalan tapi tetep aja dia nggak datang..
Matanya sakit dan hampir completely blind. Aku datang dengan tujuan mengobati. Sudah nggak berterima kasih eh..malahan dia teriak ke aku macam aku ini pengemis. atau apa??...:((
K*R*NG *J*R !!
Aku jadi ingat waktu ngobrol sama teman yang juga ambil spesialis mata beberapa bulan yang lalu. “Ros..kenapa ya kita nggak ambil spesialisasi psikiatri aja ya? Atau rehab medis atau radiologi..? Gaji kita sama tapi kerja kita lebih banyak, belum lagi instrument operasi kita mahal...” begitu kata Dr.S sahabatku.
Kerja siapa yang lebih banyak aku nggak tahu...?! Tapi buat aku sekarang ini memang lebih baik jadi dokter Psikiatri, paling nggak kalau diteriak-teriakin pasien dan dimaki kayak gitu kan nggak akan jadi masalah dan nggak akan membuat kita sakit hati. Lha wong pasien-pasien psikiatri memang sakit jiwa kan?? Pasien2 sakit jiwa di sal psikiatri memang suka menjerit-jerit dan memaki nggak tentu sebabnya kan?
Aku sedih dan kecewa.....entahlah..makin hari aku makin apatis dan tawar hati..:((
Dia adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan, datang 3 minggu lalu pada saat aku bertugas jaga di Emergency Room karena infeksi berat pada mata kanannya..yeap..Corneal Ulcer.
Pada akhir pemeriksaan aku sarankan padanya untuk opname (masuk rumah sakit) karena infeksi yang dideritanya sangat berat. Dengan keras dia menolak karena dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya barang seharipun...
Akhirnya setelah memberikan penyuluhan panjang lebar mengenai penyakitnya, pengobatan dan komplikasi yang mungkin timbul dan dia tetap menolak masuk rumah sakit...akupun meminta dia menandatangani surat penolakan masuk rumah sakit..(and Thanks GOD I did not forget to do this!)
Bukan hanya itu saja, karena kasihan..aku memintanya datang lagi besoknya ke departemen tempatku bekerja untuk aku konsultasikan (gratis!) ke seniorku..seorang professor di bidang External Eye Disease, dan diadviskan untuk memberikan injeksi sub conjunctiva 5 hari berturut-turut.
Sebenarnya pemberian injeksi sub conjunctiva ini memakan biaya yang banyak, tapi karena kasihan..dia aku specialkan...ok..for free..it's on me....Aku bilang gitu ke dia...Soalnya..biaya pelayanan ini kan yang narik Rumah Sakit..kitanya para dokter mah nggak bisa ngapa-ngapain..
Tiap-tiap hari..aku coba berbuat baik kepadanya. Aku berbuat sebaik mungkin dalam memberikan perawatan kepadanya. Aku berusaha agar dia dapat secepat mungkin diobati untuk menyelamatkan sisa penglihatannya yg masih ada.
5 hari penyuntikan sub conjunctiva telah dilalui...tanda-tanda menuju kesembuhan mulai nampak. Demi tersimpannya data penyakitnya (rekam medik) yang baik...2 hari kemudian bapak itu aku suruh kontrol kembali ke instalasi rawat jalan mata di RSU Dr Soetomo..tapi dia tak datang..1 minggu kemudian...10 hari kemudian...tetap aja dia nggak datang...
Eh..tiba-tiba hari ini (2 minggu setelah waktu yang seharusnya dia kontrol tapi nggak kontrol)..dia kembali dengan emosi dan kemarahan yang memuncak karena penyakitnya yang nggak sembuh-sembuh. Setelah berbicara beberapa lama akhirnya dia berteriak..
“ PELAYANAN LAMBAT!! DOKTER CUMA SURUH PERIKSA INI, PERIKSA ITU..!! GIMANA SAYA BISA SEMBUH!! SUDAHLAH DOK…SAYA MINTA PERTANGGUNG JAWABAN DOKTER !! DAN SAYA MAU DOKTER LAIN!!“
Mukaku merah padam, malu banget kan? Gimana nggak?? seluruh pasien di sal ruangan mata memandang aku yang sudah mulai menitikkan air mata.
Dia datang dengan infeksi berat di corneanya atau di medik disebut dengan Corneal Ulcer...sudah aku sarankan untuk opname tapi dia tidak mau. Sudah aku terangkan bahwa Corneal Ulcer ini membutuhkan terapi yang intensif termasuk penyuntikan anti infeksi ke dalam bola mata tapi dia nggak peduli dan tetap keukeuh nggak mau ngamar....:(
Sudah aku bawa dia konsultasi ke senior professorku untuk advis pengobatan dan disarankan untuk kontrol teratur di unit rawat jalan tapi tetep aja dia nggak datang..
Matanya sakit dan hampir completely blind. Aku datang dengan tujuan mengobati. Sudah nggak berterima kasih eh..malahan dia teriak ke aku macam aku ini pengemis. atau apa??...:((
K*R*NG *J*R !!
Aku jadi ingat waktu ngobrol sama teman yang juga ambil spesialis mata beberapa bulan yang lalu. “Ros..kenapa ya kita nggak ambil spesialisasi psikiatri aja ya? Atau rehab medis atau radiologi..? Gaji kita sama tapi kerja kita lebih banyak, belum lagi instrument operasi kita mahal...” begitu kata Dr.S sahabatku.
Kerja siapa yang lebih banyak aku nggak tahu...?! Tapi buat aku sekarang ini memang lebih baik jadi dokter Psikiatri, paling nggak kalau diteriak-teriakin pasien dan dimaki kayak gitu kan nggak akan jadi masalah dan nggak akan membuat kita sakit hati. Lha wong pasien-pasien psikiatri memang sakit jiwa kan?? Pasien2 sakit jiwa di sal psikiatri memang suka menjerit-jerit dan memaki nggak tentu sebabnya kan?
Aku sedih dan kecewa.....entahlah..makin hari aku makin apatis dan tawar hati..:((
Wednesday, August 17, 2005
Apa sebabnya???
Ada teman lamanya Bunda tanya.."kenapa sih kamu memutuskan untuk menjadi seorang dokter??"
Bunda diam..mikir..terus jawab.."Abis dulu aku gak ada pelajaran Bimbingan Karir sih pas SMA..." hihiihihihy...sambil becanda Bunda jawab gitu..:D
------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin sampai jumat kerja dari jam 6 pagi dah berangkat dari rumah dan sampai rumah lagi baru jam 16.30. Setiap minggu sekali harus "jaga" di IRD (instalasi Rawat Darurat) alias Emergency Room (ER), dimana berarti Bunda setiap minggu sekali mempunyai jam kerja straight 36 jam tanpa istirahat...Ini masih lumayan...dulu....sebulan bisa 8 kali jaga..:D
Omelan, complain, caci maki dari pasien yang karena kondisi fisik dan psikis mereka yang terganggu sering menjadi makanan Bunda sehari-hari....*sabar aja lah...*
Karena kerja di RS Pemerintah...:) memeriksa 1 pasien ama 100 pasien gajinya sama...:D jadi gak ada deh istilahnya "duit lembur"
Tapi..ada satu rasa di dada yang gimana gitu..setelah pasien puas dengan pelayanan kesehatan yang Bunda berikan...atau apabila kita bisa cari problem solving untuk pasien..
kadang2 pasien tuh gak konsul tentang penyakitnya aja lho...tapi juga how to manage their life..
Dan apabila Bunda berhasil memberikan semua pertolongan itu.. Bunda merasa senang..dan capek-capek jadi hilang...:-) berganti dengan perasaan yang bahagia karena merasa bermanfaat untuk orang lain...
And..I guess..that is the reason...:-)
Nah...kalau kalian...apa yang menyebabkan kalian mempunyai profesi seperti sekarang ini???
Ada teman lamanya Bunda tanya.."kenapa sih kamu memutuskan untuk menjadi seorang dokter??"
Bunda diam..mikir..terus jawab.."Abis dulu aku gak ada pelajaran Bimbingan Karir sih pas SMA..." hihiihihihy...sambil becanda Bunda jawab gitu..:D
------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin sampai jumat kerja dari jam 6 pagi dah berangkat dari rumah dan sampai rumah lagi baru jam 16.30. Setiap minggu sekali harus "jaga" di IRD (instalasi Rawat Darurat) alias Emergency Room (ER), dimana berarti Bunda setiap minggu sekali mempunyai jam kerja straight 36 jam tanpa istirahat...Ini masih lumayan...dulu....sebulan bisa 8 kali jaga..:D
Omelan, complain, caci maki dari pasien yang karena kondisi fisik dan psikis mereka yang terganggu sering menjadi makanan Bunda sehari-hari....*sabar aja lah...*
Karena kerja di RS Pemerintah...:) memeriksa 1 pasien ama 100 pasien gajinya sama...:D jadi gak ada deh istilahnya "duit lembur"
Tapi..ada satu rasa di dada yang gimana gitu..setelah pasien puas dengan pelayanan kesehatan yang Bunda berikan...atau apabila kita bisa cari problem solving untuk pasien..
kadang2 pasien tuh gak konsul tentang penyakitnya aja lho...tapi juga how to manage their life..
Dan apabila Bunda berhasil memberikan semua pertolongan itu.. Bunda merasa senang..dan capek-capek jadi hilang...:-) berganti dengan perasaan yang bahagia karena merasa bermanfaat untuk orang lain...
And..I guess..that is the reason...:-)
Nah...kalau kalian...apa yang menyebabkan kalian mempunyai profesi seperti sekarang ini???
Wednesday, August 10, 2005
PSEUDO KEMERDEKAAN
Sekarang ini di Rumah Sakit tempat Bunda bekerja lagi diramaikan oleh lomba-lomba untuk penyambutan hari kemerdekaan 17 Agustus... Biayanya mencapai sekitar 97 juta rupiah!!
Iya..betul!!..Duuh...mahal banget ya..padahal..kalau disumbangkan untuk biaya berobat pasien nggak mampu udah berapa banyak tuh pasien yang tertolong kan??
Sebenarnya..kalau menurut Bunda nih.. ada dua golongan orang yang telah dimerdekakan. Pertama ialah orang yang setelah merdeka mampu mengentas dirinya sehingga jadi benar-benar sejajar bahkan lebih mulia dari bekas penjajahnya. Yang kedua ialah orang yang kemerdekaannya masih semu. Jasmaninya memang sudah merdeka, tapi rohani masih mempunyai mental seorang budak.
Nah...kalau kita sebagai bangsa Indonesia termasuk yang mana nih?
Saat USA dan sekutunya menuduh bahwa ada jaringan Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah di Indonesia, apa tindakan pemerintah kita? Mereka pada tergopoh-gopoh mengiyakan dan membuat rekayasa serta akhirnya menangkapi sesama anak bangsa. Mereka sama sekali nggak punya keberanian untuk berkata “Tidak!” kepada para “tuan” itu.
Disaat Bank Dunia, IMF, dan rentenir dunia lain menawarkan paket hutang yang alasannya “untuk pembangunan”, penguasa kita juga segera mempersilahkan lintah darat2 itu untuk mengalungkan hutang nya ke leher seluruh rakyat Indonesia….Nah..Kalau udah begini…gimana kita bisa menolak “ dikte “” tuan Bank Dunia, Tuan IMF dan tuan2 lain??
Sebenarnya..kita ini sekarang masih dalam fase pseudo kemerdekaaan, yakni kemerdekaan semu. Kayaknya aja kita bebas merdeka…padahal sebenarnya kita takluk pada bangsa lain dan menjadi “bebek” yang selalu menguntit..
Lalu…Apa sudah pantas kita bergembira ria mengobral sedemikian banyak uang merayakan kemerdekaan yang masih semu ini? Dimana uang-uang tersebut seharusnya dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat??
Apa tidak lebih baik kalau kita menyesali dan bertekad untuk bangkit karena selama ini kita telah tertipu oleh diri sendiri?
Hoiii…Rakyat Indonesia…!! Ayo bangkit…!! Supaya kemerdekaan ini tidak cuma identik dengan upacara dan perlombaan.
Jihad harus terus berlangsung kan?
Sekarang ini di Rumah Sakit tempat Bunda bekerja lagi diramaikan oleh lomba-lomba untuk penyambutan hari kemerdekaan 17 Agustus... Biayanya mencapai sekitar 97 juta rupiah!!
Iya..betul!!..Duuh...mahal banget ya..padahal..kalau disumbangkan untuk biaya berobat pasien nggak mampu udah berapa banyak tuh pasien yang tertolong kan??
Sebenarnya..kalau menurut Bunda nih.. ada dua golongan orang yang telah dimerdekakan. Pertama ialah orang yang setelah merdeka mampu mengentas dirinya sehingga jadi benar-benar sejajar bahkan lebih mulia dari bekas penjajahnya. Yang kedua ialah orang yang kemerdekaannya masih semu. Jasmaninya memang sudah merdeka, tapi rohani masih mempunyai mental seorang budak.
Nah...kalau kita sebagai bangsa Indonesia termasuk yang mana nih?
Saat USA dan sekutunya menuduh bahwa ada jaringan Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah di Indonesia, apa tindakan pemerintah kita? Mereka pada tergopoh-gopoh mengiyakan dan membuat rekayasa serta akhirnya menangkapi sesama anak bangsa. Mereka sama sekali nggak punya keberanian untuk berkata “Tidak!” kepada para “tuan” itu.
Disaat Bank Dunia, IMF, dan rentenir dunia lain menawarkan paket hutang yang alasannya “untuk pembangunan”, penguasa kita juga segera mempersilahkan lintah darat2 itu untuk mengalungkan hutang nya ke leher seluruh rakyat Indonesia….Nah..Kalau udah begini…gimana kita bisa menolak “ dikte “” tuan Bank Dunia, Tuan IMF dan tuan2 lain??
Sebenarnya..kita ini sekarang masih dalam fase pseudo kemerdekaaan, yakni kemerdekaan semu. Kayaknya aja kita bebas merdeka…padahal sebenarnya kita takluk pada bangsa lain dan menjadi “bebek” yang selalu menguntit..
Lalu…Apa sudah pantas kita bergembira ria mengobral sedemikian banyak uang merayakan kemerdekaan yang masih semu ini? Dimana uang-uang tersebut seharusnya dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat??
Apa tidak lebih baik kalau kita menyesali dan bertekad untuk bangkit karena selama ini kita telah tertipu oleh diri sendiri?
Hoiii…Rakyat Indonesia…!! Ayo bangkit…!! Supaya kemerdekaan ini tidak cuma identik dengan upacara dan perlombaan.
Jihad harus terus berlangsung kan?
Sunday, August 07, 2005
UPDATING TENTANG SUMBANGAN OBAT KE ACEH
Jadi...ini ada beberapa list obat yang diperlukan di Aceh..(urgently needed) :
Tetes mata chloramphenicol, Cefadroxil 500 mg, Ciprofloxacin 500 mg, Paracetamol 500 mg, Doveri, Amoksisilin 500 mg, Loperamide, Tetracyclin salepkulit, ketokonazole, antacida, vitamins, hydrocortison salep kulit dan kalium diklofenak.
Sementara ini terkumpul sumbangan dana dari :
1. Kel Zulkarnain Rp.400.000
2. Mbak Erfi Rp.500.000
3. Dr Rowena G Hoesin, Sp M(K) Rp.250.000
4. Dr. Ihsan Rp.50.000
5. Sumbangan 25 botol tetes mata cendo Fenicol 0,5% dari PT CENDO
sebagian sudah di belikan obat2an diatas yg insha Allah barangnya datang selasa besok dan akan langsung di paket ke Aceh.
Untuk yang menyusul bisa disalurkan dananya ke:
Dr Rozalina
BCA Cab. Dharmahusada Surabaya
No 3880304801
Jazakilllah atas dukungannya ya!! Insya Allah Barakah...
UPDATE
Ada tambahan sumbangan dari dua orang Hamba Allah sebesar masing-masing 50 AUD dan Rp.200.000 :) Alhamdulillah...
Oya..berhubung obat2an akan dikirim Insha Allah hari Kamis tanggal 11 Agustus 2005 ini...jadi Sumbangan kami tutup. Insha Allah akan berlanjut lagi di lain waktu:)
Jazakillah..
Jadi...ini ada beberapa list obat yang diperlukan di Aceh..(urgently needed) :
Tetes mata chloramphenicol, Cefadroxil 500 mg, Ciprofloxacin 500 mg, Paracetamol 500 mg, Doveri, Amoksisilin 500 mg, Loperamide, Tetracyclin salepkulit, ketokonazole, antacida, vitamins, hydrocortison salep kulit dan kalium diklofenak.
Sementara ini terkumpul sumbangan dana dari :
1. Kel Zulkarnain Rp.400.000
2. Mbak Erfi Rp.500.000
3. Dr Rowena G Hoesin, Sp M(K) Rp.250.000
4. Dr. Ihsan Rp.50.000
5. Sumbangan 25 botol tetes mata cendo Fenicol 0,5% dari PT CENDO
sebagian sudah di belikan obat2an diatas yg insha Allah barangnya datang selasa besok dan akan langsung di paket ke Aceh.
Untuk yang menyusul bisa disalurkan dananya ke:
Dr Rozalina
BCA Cab. Dharmahusada Surabaya
No 3880304801
Jazakilllah atas dukungannya ya!! Insya Allah Barakah...
UPDATE
Ada tambahan sumbangan dari dua orang Hamba Allah sebesar masing-masing 50 AUD dan Rp.200.000 :) Alhamdulillah...
Oya..berhubung obat2an akan dikirim Insha Allah hari Kamis tanggal 11 Agustus 2005 ini...jadi Sumbangan kami tutup. Insha Allah akan berlanjut lagi di lain waktu:)
Jazakillah..
Wednesday, August 03, 2005
Sebelumnya..sorry banget...posting kali ini tintanya merah soalnya biar jadi perhatian:D
Klinik mata tempat saya bekerja baru saja mengadakan operasi katarak gratis dan diliput oleh Jawapos pada hari Minggu tanggal 31 Juli 2005.
Pada saat berbincang2 dengan wartawan Jawapos tersebut, beliau (pak Nazaruddin) mengatakan bahwa di Aceh sangat kekurangan obat..hal ini diketahui karena beliau baru saja pulang dari ACEH dan melihat sendiri kondisi pertolongan medis disana..
List obat yang kurang sudah ada pada saya...diantaranya adalah Cefadroxil 500 mg, Ciprofloksasin 500 mg, tetes mata chloramphenicol, voltadex, multivitamin, steroid dll..masih banyak lagi.
Nah...kebetulan saya punya teman yang bisa mendapatkan obat2an tersebut dengan harga pabrik langsung.
Bagaimana apabila kita semua atas nama blogger Indonesia menggalang dana utk pembelian obat2an ini?
Obat2an yg sudah terbeli akan langsung di bawa Pak Nazaruddin ke Aceh..atau bila beliau tidak sedang ada tugas ke Aceh...akan dititipkan melalui Pesawat AL yang kesana.. Mohon tanggapannya..karena apabila setuju..saya bersedia jadi koordinatornya.. kebetulan...saya kenal teman (seorang dokter) yang bisa mengusahakan pembelian obat dengan harga pabrik.
Semoga Allah SWT memudahkan ya..
P/S: Kalau berniat menyumbang..please email to dr_rosalina@yahoo.com atau PM di YM ID: dr_rosalina utk detailnya.
Sumbangan akan diperlihatkan secara transparan di blog kami ini..
Oya..sumbangan bisa berupa obat maupun uang..
Klinik mata tempat saya bekerja baru saja mengadakan operasi katarak gratis dan diliput oleh Jawapos pada hari Minggu tanggal 31 Juli 2005.
Pada saat berbincang2 dengan wartawan Jawapos tersebut, beliau (pak Nazaruddin) mengatakan bahwa di Aceh sangat kekurangan obat..hal ini diketahui karena beliau baru saja pulang dari ACEH dan melihat sendiri kondisi pertolongan medis disana..
List obat yang kurang sudah ada pada saya...diantaranya adalah Cefadroxil 500 mg, Ciprofloksasin 500 mg, tetes mata chloramphenicol, voltadex, multivitamin, steroid dll..masih banyak lagi.
Nah...kebetulan saya punya teman yang bisa mendapatkan obat2an tersebut dengan harga pabrik langsung.
Bagaimana apabila kita semua atas nama blogger Indonesia menggalang dana utk pembelian obat2an ini?
Obat2an yg sudah terbeli akan langsung di bawa Pak Nazaruddin ke Aceh..atau bila beliau tidak sedang ada tugas ke Aceh...akan dititipkan melalui Pesawat AL yang kesana.. Mohon tanggapannya..karena apabila setuju..saya bersedia jadi koordinatornya.. kebetulan...saya kenal teman (seorang dokter) yang bisa mengusahakan pembelian obat dengan harga pabrik.
Semoga Allah SWT memudahkan ya..
P/S: Kalau berniat menyumbang..please email to dr_rosalina@yahoo.com atau PM di YM ID: dr_rosalina utk detailnya.
Sumbangan akan diperlihatkan secara transparan di blog kami ini..
Oya..sumbangan bisa berupa obat maupun uang..
Subscribe to:
Posts (Atom)