Monday, September 05, 2005

Karena hanya kau lah yang mengerti....


Aku benci kalau seperti ini :(
It’s OK bila sedih sebab ada benda yang disedihkan misalnya lupa password blogger, ketilang polisi karena marka jalan yang nggak jelas, mobil kita di serempet oleh orang :(
Tapi ini bukan… aku tak ada hal untuk disedihkan.

Aku jadi kehilangan mood sejak kemarin. Setelah aku berbicara dengan Dr UT (bukan nama sebenarnya), seniorku. Huh… di waktu aku lebih senang mikir tentang mengajarkan Shafiya membaca dengan metoda Glenn Doman, mikir tentang penelitian rabbit-ku, mikir tentang dimana aku akan menghabiskan waktu cutiku...Eh..dr UT maksa aku pikir tentang soal lain...

Tawaran menjadi staff pengajar...

Dulu aku cukup bersemangat untuk melanjutkan spesialisasi. Sekarang aku sudah nggak mood laa yaw...

Sekarang cita-cita aku cuma utk jadi ‘normal’. Aku mau jadi se-normal mungkin kalaulah jadi dokter itu boleh dianggap normal. Aku mau low profile. Aku nggak perlu gelar super spesialis . Aku nggak perlu gelas akademis Professor. .. Aku tak mau jadi dokter pembicara dalam seminar2 Continuing Medical Education.

Please deh...aku tak sanggup laa jadi guru..mengajar..mendidik…

Duuuh..itu bukan gue banget...:((
Aku mungkin bisabuntuk menguasai suatu theory..tapi..aku tak cukup pandai untuk mengajarkannya ke orang lain..:( Bukankah guru yang pandai adalah guru yang bisa menyederhanakan hal simpel untuk bisa diterima oleh orang lain?

Tapi pada dr UT, aku nggak bisa kasih alasan nggak logis kayak gitu kan?

Aku cuma bilang aku belum bersedia.
Dia nampak kecewa. Dia marah sebab aku nggak seperti orang yang lain. Dia marah sebab aku tak seperti yang mereka harapkan..
Aku marah juga..karena bukan itu cita-cita ku..:( Aku suka di bidang pelayanan..melayani si sakit..menghibur..mengobati...Tak ada urusan dengan birokrasi..pangkat..belajar-mengajar..dan lain-lain yang berkaitan dengannya.

Aku perlu pekerjaan yang aku ada JOB SATISFACTION di dalamnya..

Tapi aku cuma bisa diam, walau aku marah karena dia mau samakan aku dengan orang lain.
Aku marah sebab mereka terlalu berharap padaku. Aku diam. Aku diam sebab I know I’ve let them down…


Sebenarnya memang dia tidak salah. She meant well. Tapi aku ingin kerja di bidang lain..PELAYANAN..HEALTH SERVICES..not become a teacher..:( I am not a good teacher..
I won’t be a good teacher..:( Isn’t that normal?

Ego kah aku sebab aku nggak mau dengar nasihat orang? Bodoh kah aku sebab tak bercita² tinggi menjadi spesialis konsultan? ‘Murtad’ kah aku sebab tak mau jadi macam dokter² lain yang menganggap super spesialisasi adalah segala-galanya?

No comments: